Pinsar dukung masuknya Berdikari di bisnis perunggasan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Berdikari siap memulai bisnis perunggasan di tahun ini. Sebagai langkah awal, perusahaan ini akan mendatangkan 36.000 bibit ayam (DOC) asal Prancis dan Amerika.

Langkah Berdikari memasuki bisnis perunggasan ini didukung oleh Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat (Pinsar) Indonesia. Ketua Umum Pinsar Indonesia Singgih Januratmoko mengatakan, dengan masuknya Berdikari dalam industri perunggasan tidak akan mengganggu industri yang sudah ada sebelumnya. Apalagi, menurutnya tidak ada undang-undang yang melanggar BUMN masuk dalam sektor ini.

Menurut Singgih, dengan masuknya BUMN dalam industri perunggasan ini, maka peternak bisa mencapat DOC yang lebih terjamin. "Berdikari dapat membantu peternak dengan menyediakan DOC yang kompetitif dan berkualitas bagi peternak UMKM," tutur Singgih kepada Kontan.co.id, Selasa (6/3).


Singgih berharap, ke depannya pemerintah terus mengendalikan impor Grant Parent Stock (GPS), supaya tidak terjadi produksi yang berlebih. Pasalnya, pasokan yang berlebih akan menyebabkan harga ayam di tingkat peternak merosot.

Lebih lanjut Singgih bilang, dari informasi yang didapatkan, kuota impor GPS berkisar 636.000 ekor di tahun ini. Menurutnya kuota tersebut sudah dihitung dengan baik oleh pemerintah. "Pemerintah sudah memiliki tim ahli, biarkan mereka yang hitung. Kalau ada yang salah, akan kita koreksi atau beri masukan," tutur Singgih.

Sementara itu, saat ini harga ayam broiler di tingkat peternak sudah mulai menunjukkan perbaikan. Berdasarkan data Pinsar, harga ayam di Jawa Barat sudah sesuai dengan harga referensi takni Rp 18.000 per kg. Namun, di daerah Jawa Tengah masih sekitar Rp 16.500-Rp 17.000 per kg.

Menurut Singgih, harga yang baik ini karena stok ayam sudah mulai seimbang dan daya beli masyarakat yang mulai meningkat. Dia berharap, akhir minggu ini harga ayam broiler di seluruh wilayah Jawa bisa mencapai Rp 17.000 - Rp 19.000 per kg.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi