Pinsar: Kenaikan harga batas bawah telur dan daging ayam berikan kepastian berusaha



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perdagangan akan menaikkan harga batas bawah dan batas atas telur dan daging ayam ras pada 1 Oktober. Nantinya, harga batas bawah untuk daging ayam ras dan telur di tingkat peternak sebesar Rp 18.000 per kg dan harga batas atas daging ayam ras dan telur di tingkat peternak sebesar Rp 20.000 per kg.

Revisi harga batas bawah ini akibat harga telur dan ayam di peternak turun, sementara biaya produksi terus meningkat. 

Sebelumnya, berdasarkan Permendag No. 58 tahun 2018 tentang penetapan harga acuan di petani dan harga acuan penjualan di konsumen, harga batas bawah daging ayam ras dan telur di tingkat peternak sebesar Rp 17.000 per kg dan harga batas atas daging ayam ras dan telur di tingkat peternak sebesar Rp 19.000 per kg.


Ketua Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat (Pinsar) Singgih Januratmoko menyambut positif keputusan pemerintah ini. Menurutnya, keputusan ini akan memberi kepastian berusaha kepada petani.

"Sekarang kan biaya produksi di peternak sudah Rp 18.000-Rp 18.500 per kg. Dengan referensi itu pas," tutur Singgih kepada Kontan.co.id, Kamis (27/9).

Meski begitu, Singgih berharap ke depannya pemerintah lebih tanggap ketika harga di peternak lebih rendah dibandingkan harga referensi. Apalagi, penurunan harga di tingkat peternak ini sudah berlangsung selama sebulan. Padahal, penurunan harga di tingkat peternak dalam waktu seminggu saja sudah menyulitkan peternak.

Karena itu Singgih berharap akan ada mekanisme yang mengatur bila harga di tingkat peternak turun dari harga referensi. "Kalau harga di atas referensi kan bisa operasi pasar, nah kalau di bawah referensi bagaimana mekanisme atau SOP-nya," tambah Singgih.

Singgih menambahkan, dibutuhkan proses supaya harga ayam dan telur di tingkat peternak meningkat. Dia memperkirakan harga akan meningkat di awal Oktober.

Sampai saat ini, Singgih menjelaskan rata-rata harga ayam di tingkat peternak di wilayah Jawa sekitar Rp 12.500 - Rp 15.000 per kg, sementara harga telur di tingkat peternak, di wilayah Jawa Barat sekitar Rp 15.000 per kg dan di wilayah Jawa Timur sekitar Rp 17.000 per kg.

Terkait biaya produksi, Singgih menerangkan, peningkatan biaya produksi akibat pakan ternak yang meningkat karena kenaikan harga jagung dan harga day old chicken.

Saat ini harga jagung dari pabrik berkisar Rp 5.200 oer kg. Harga pakan ternak untuk ayam broiler berkisar Rp 7.000 hingga Rp Rp 7.500 per kg, sementara harga pakan ternak untuk layer sekitar Rp 6.000 per kg. 

Sedangkan, harga DOC saat ini sekitar Rp 6.000 - Rp 6.500 per kg dan DOC layer sekitar Rp 8.500 - Rp 9.000 per kg.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi