Pintar Membaca Peluang, Dua Santri Ini Mampu Memiliki Penghasilan Dari Jualan Online



KONTAN.CO.ID - Mohtar Mustofa, seorang santri dari Pesantren Wahid Hasyim di Yogyakarta tidak menyangka hasil jualan online-nya (daring) digemari oleh pembeli. Berawal dari sebuah keisengan menjual produk dandang buatan ayahnya, kini ia mampu menjadikan produk tersebut sebagai salah satu pemasukannya di sela-sela kesibukan menuntut ilmu di pesantren dan kampus. 

Awalnya, Mohtar ingin menerapkan ilmu Bisnis Digital yang diperolehnya. Kemudian, Mohtar melihat produk dandang karya ayahnya cukup potensial untuk dijual, terlebih barang itu dibeli oleh warga sekitar Desa Sumberbening. Untuk meningkatkan jumlah pembeli dan omset, Mohtar pun mencoba menjual dandang atau sarangan penanak nasi low carb secara online melalui e-commerce


Hasilnya pun berbuah manis. Produk sarangan yang dibuat sang ayah kini mulai dibanjiri pembeli, bahkan dari luar Jawa. Terlebih, produk sarangan alumunium ini mengusung konsep nasi rendah karbohidrat dan rendah gula.

“Sekarang pesanan datang dari daerah Sulawesi, Kalimantan, hingga Nusa Tenggara Timur. Ayah saya masih suka nggak percaya kalau sarangannya terjual sampai ke luar Jawa. Alhamdulillah hasil jualan di Shopee mulai jadi pemasukan yang cukup besar untuk orang tua saya dan bahkan untuk tambahan biaya kuliah saya,” ungkap pemilik toko online TokoMu Official Store.

Semenjak produknya mulai ramai terjual, Mohtar sekarang lebih serius berjualan online pada Januari 2023, tepatnya setelah mengikuti Pelatihan Bisnis Digital dari Shopee Barokah yang membahas strategi berjualan online.

Dari camilan jadi cuan

Sama seperti Mohtar, Dinda Niswatul Umah, seorang santri asal Pondok Pesantren Thoriqoh Mu'Tabaroh, Semarang, Jawa Tengah, berhasil mengembangkan ekonomi mandiri dengan menjual camilan atau jajanan secara online. Dinda bercerita, peluang bisnis itu hadir ketika menjual camilan di lingkungan pondok pesantren.

Dinda Niswatul Umah, Santri sal Semarang yang mendapatkan hadiah Paket Umrah dan Modal Usaha, berkat bisnis aneka camilan di Shopee Barokah

Dengan pundi-pundi rupiah yang didapat dari jualan online, kini Dinda memiliki pendapatan pribadi sembari belajar di lingkungan pondok pesantren. “Saya melihat banyak teman-teman santri yang suka cari camilan atau jajan. Dari situ saya berpikir untuk menjadikan ini peluang saya untuk jualan sembari mencari pekerjaan. Jadi, sekalian saja saya coba jual secara online untuk memperluas jangkauan pembeli,” ungkap Dinda.

Untuk meningkatkan omset, Dinda juga terus meningkatkan kemampuan berjualan online dengan mengikuti pelatihan jualan online, salah satunya dari Shopee. “Penjualan saya sekarang meningkat jauh dan selalu ada penjualan setiap harinya. Dari pelatihan juga, alhamdulillah saya menjadi juara satu Kompetisi Bisnis Digital Shopee Barokah,” tutup pemilik toko online Barokah Snack itu.

Kembangkan ekonomi mandiri di pesantren

Mohtar dan Dinda merupakan dua santri pemenang dari Kompetisi Bisnis Digital Santripreneur “Dari Pesantren untuk Pesantren” yang diselenggarakan oleh Shopee Barokah. Program ini bertujuan untuk membantu menciptakan ekosistem ekonomi mandiri secara digital di lingkungan pesantren melalui pelatihan bisnis digital, kompetisi berhadiah modal usaha dan umrah, hingga kanal khusus Produk Santri di platform Shopee Barokah.

Kompetisi yang telah melatih 1000 santri ini diselenggarakan di beberapa wilayah seperti Kabupaten Bandung (Jawa Barat), Malang (Jawa Timur), Jepara dan Solo (Jawa Tengah) Program ini turut mendapat antusiasme yang besar dari para peserta.

Total, sebanyak 20 toko milik santri mendapatkan apresiasi berupa modal usaha serta umrah bagi juara 1 di masing-masing wilayah dengan rincian juara 1 mendapatkan hadiah modal usaha Rp 15 juta dan umrah bagi salah satu pengelola toko, juara 2 mendapatkan hadiah modal usaha Rp 15 juta, dan juara 3 mendapatkan modal usaha senilai Rp 10 juta. Selain itu, Shopee Barokah juga memberikan modal usaha kepada peserta senilai Rp 5 juta untuk dua finalis yang masuk ke dalam lima besar pemenang kompetisi.

Pintar Membaca Peluang, Dua Santri Ini Mampu Memiliki Penghasilan Pribadi Dari Jualan Online

 

Mohtar Mustofa, santri asal Pondok Pesantren Wahid Hasyim Yogyakarta, yang menjual produk dandang berupa sarangan untuk penanak nasi.

Mohtar Mustofa, seorang santri dari Pesantren Wahid Hasyim di Yogyakarta tidak menyangka hasil jualan online-nya (daring) digemari oleh pembeli. Berawal dari sebuah keisengan menjual produk dandang buatan ayahnya, kini ia mampu menjadikan produk tersebut sebagai salah satu pemasukannya di sela-sela kesibukan menuntut ilmu di pesantren dan kampus. 

Awalnya, Mohtar ingin menerapkan ilmu Bisnis Digital yang diperolehnya. Kemudian, Mohtar melihat produk dandang karya ayahnya cukup potensial untuk dijual, terlebih barang itu dibeli oleh warga sekitar Desa Sumberbening. Untuk meningkatkan jumlah pembeli dan omset, Mohtar pun mencoba menjual dandang atau sarangan penanak nasi low carb secara online melalui e-commerce

 

Hasilnya pun berbuah manis. Produk sarangan yang dibuat sang ayah kini mulai dibanjiri pembeli, bahkan dari luar Jawa. Terlebih, produk sarangan alumunium ini mengusung konsep nasi rendah karbohidrat dan rendah gula.

“Sekarang pesanan datang dari daerah Sulawesi, Kalimantan, hingga Nusa Tenggara Timur. Ayah saya masih suka nggak percaya kalau sarangannya terjual sampai ke luar Jawa. Alhamdulillah hasil jualan di Shopee mulai jadi pemasukan yang cukup besar untuk orang tua saya dan bahkan untuk tambahan biaya kuliah saya,” ungkap pemilik toko online TokoMu Official Store.

Semenjak produknya mulai ramai terjual, Mohtar sekarang lebih serius berjualan online pada Januari 2023, tepatnya setelah mengikuti Pelatihan Bisnis Digital dari Shopee Barokah yang membahas strategi berjualan online.

Dari camilan jadi cuan

Sama seperti Mohtar, Dinda Niswatul Umah, seorang santri asal Pondok Pesantren Thoriqoh Mu'Tabaroh, Semarang, Jawa Tengah, berhasil mengembangkan ekonomi mandiri dengan menjual camilan atau jajanan secara online. Dinda bercerita, peluang bisnis itu hadir ketika menjual camilan di lingkungan pondok pesantren.

 

Dinda Niswatul Umah, Santri sal Semarang yang mendapatkan hadiah Paket Umrah dan Modal Usaha, berkat bisnis aneka camilan di Shopee Barokah

Dengan pundi-pundi rupiah yang didapat dari jualan online, kini Dinda memiliki pendapatan pribadi sembari belajar di lingkungan pondok pesantren. “Saya melihat banyak teman-teman santri yang suka cari camilan atau jajan. Dari situ saya berpikir untuk menjadikan ini peluang saya untuk jualan sembari mencari pekerjaan. Jadi, sekalian saja saya coba jual secara online untuk memperluas jangkauan pembeli,” ungkap Dinda.

Untuk meningkatkan omset, Dinda juga terus meningkatkan kemampuan berjualan online dengan mengikuti pelatihan jualan online, salah satunya dari Shopee. “Penjualan saya sekarang meningkat jauh dan selalu ada penjualan setiap harinya. Dari pelatihan juga, alhamdulillah saya menjadi juara satu Kompetisi Bisnis Digital Shopee Barokah,” tutup pemilik toko online Barokah Snack itu.

Kembangkan ekonomi mandiri di pesantren

Mohtar dan Dinda merupakan dua santri pemenang dari Kompetisi Bisnis Digital Santripreneur “Dari Pesantren untuk Pesantren” yang diselenggarakan oleh Shopee Barokah. Program ini bertujuan untuk membantu menciptakan ekosistem ekonomi mandiri secara digital di lingkungan pesantren melalui pelatihan bisnis digital, kompetisi berhadiah modal usaha dan umrah, hingga kanal khusus Produk Santri di platform Shopee Barokah.

Kompetisi yang telah melatih 1000 santri ini diselenggarakan di beberapa wilayah seperti Kabupaten Bandung (Jawa Barat), Malang (Jawa Timur), Jepara dan Solo (Jawa Tengah) Program ini turut mendapat antusiasme yang besar dari para peserta.

Total, sebanyak 20 toko milik santri mendapatkan apresiasi berupa modal usaha serta umrah bagi juara 1 di masing-masing wilayah dengan rincian juara 1 mendapatkan hadiah modal usaha Rp 15 juta dan umrah bagi salah satu pengelola toko, juara 2 mendapatkan hadiah modal usaha Rp 15 juta, dan juara 3 mendapatkan modal usaha senilai Rp 10 juta. Selain itu, Shopee Barokah juga memberikan modal usaha kepada peserta senilai Rp 5 juta untuk dua finalis yang masuk ke dalam lima besar pemenang kompetisi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Indah Sulistyorini