KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah membuka pintu pariwisata Bali untuk wisatawan mancanegara (wisman) sejak 14 Oktober 2021 lalu. Kebijakan ini pun disambut antusias emiten properti PT Satria Mega Kencana Tbk (
SOTS), pengelola Sotis Villa Canggu di Bali. Direktur Utama PT Satria Mega Kencana Tbk (SOTS) Stevano Adranacus mengatakan, kembali dibukanya pintu masuk Bali sebagai langkah positif memulihkan sektor pariwisata yang terdampak sepanjang pandemi. “Hal ini tentunya akan bisa mengembalikan kepercayaan Internasional kepada Bali sebagai salah satu pintu dan destinasi wisata Internasional di Indonesia,” katanya, Minggu (24/10).
Stevano bilang, untuk sementara waktu Sotis Villa Canggu belum merasakan dampak secara langsung dari kebijakan ini. Masih ada aturan karantina lima hari dan jaminan asuransi kesehatan bagi pelancong yang akan datang ke Bali sebesar US$ 100.000, serta kurangnya sosialisasi dan promosi dari Airline Company menuju Bali bisa jadi faktornya.
Baca Juga: Tenang, calon penumpang dari Bandara Soetta tujuan Jawa-Bali masih bisa pakai antigen “Sedangkan segmentasi utama untuk pelancong yang datang ke Bali adalah untuk liburan atau leisure,” ucap Stevano. Stevano menyampaikan dengan dibukanya kembali kunjungan wisman ke Bali, SOTS menargetkan pertumbuhan pendapatan sebesar 20% pada tahun 2021 dari bisnis villa SOTS di Bali. Tentunya dengan harapan bahwa keputusan Pemerintah ini dapat memicu wisman untuk kembali menikmati keeksotisan Bali sebagai Pulau Seribu Pura Untuk tarif Sotis Villa Canggu sejauh ini masih berlaku tarif diskon untuk
long stay (mininaml 1 bulan). SOTS menawarkan diskon kurang lebih 65% rata-rata untuk semua villa. Untuk tarif normal tiga
bedroom (BR) Villa sebesar Rp 1,5 juta per malam menjadi Rp 525.000 per malam. Sedangkan untuk tahun depan, Sotis Villa berencana menaikkan tarif variatif pada kuartal pertama sebesar 10%, kuartal kedua sebesar 15%, kuartal ketiga sebesar 20%, dan kuartal keempat sebesar 25%. “Untuk tahun 2022 akan ada kenaikan tarif Sotis Villa Canggu secara bertahap dari harga diskon,” ungkap dia. Stevano melanjutkan, strategi SOTS untuk gaet wisman menginap di hotel yang dimiliki saat kondisi pandemi covid-19 yakni pertama, akan lebih fokus ke digital marketing di sosial media seperti Facebook dengan menawarkan long stay kepada stucking tourist, ekspatriat dan
Work From Home (WFH). Kedua, SOTS menawarkan lewat
WA-Blast dan e-mail serta penawaran melalui group-group di Facebook tersebut terbukti efektif selama 2021 karena SOTS berhubungan langsung dengan
customer yang membutuhkan villa tersebut.
Baca Juga: Dampak pandemi Covid-19, pengembangan proyek Satria Mega Kencana (SOTS) tertahan Ketiga, SOTS juga bekerja sama dengan para pihak yang terlibat dalam industri pariwisata misalnya Tour & Travel Company dan pelaku usaha transportasi. Ketiga, menyediakan kemudahan pemesanan baik melalui online booking maupun SOTS website ditambah penerapan Protokol Kesehatan (Prokes) yang memenuhi standard yang baik, selanjutnya didukung dengan standard
service excellent ditambah dengan tingkat kebersihan akomodasi. “Tentunya menjadi hal yang diperhatikan
customer bahwa hunian SOTS di Bali memiliki
value of money,” terangnya.
Stevano menambahkan, tingkat okupansi SOTS masih tinggi sebesar 90-100%, terdiri atas 15% domestik dan 85% Internasional. Karena untuk tamu saat ini berupa long stay kepada stucking tourist, ekspatriat, dan WFH.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto