BOGOR. PT Pusat Investasi Pemerintah (PIP) bersiap membeli saham PT Indonesia Asahan Alumunium (Inalum). Sebelumnya, PIP juga telah membeli 7% saham PT Newmont Nusa Tenggara.PIP akan membeli saham Inalum milik Nippon Asahan Alumunium (NAA) Co. Ltd. Saat ini NAA menguasai 58,88% saham Inalum.Kepala PIP Soritaon Siregar belum tahu berapa besar nilai saham milik NAA tersebut. "Yang pasti pemerintah pusat ingin mengambil seluruh sahamnya Jepang. Nanti kalau ada perusahaan Indonesia yang berminat baru kami tenderkan," katanya akhir pekan lalu.Sebelumnya, Menteri Perindustrian MS Hidayat mengatakan pemerintah Indonesia memutuskan untuk mengambil alih PT Inalum secara penuh dan menghentikan kerjasama dengan Jepang. Nantinya, pemerintah akan membuka tender terbuka untuk mengambil alih saham Inalum.Catatan saja, proyek Inalum adalah proyek kerjasama antara pemerintah Indonesia dan investor asal Jepang. Kerjasama ini dimulai sejak tahun 1975 dan akan berakhir pada 2013 nanti. Saat ini, pemerintah Indonesia menguasai saham Inalum sebesar 41,12%, sedangkan sisanya oleh NAA.Genjot kinejaSejak tahun lalu, PIP memang terus menggenjot investasinya. Tahun 2010 lalu, total investasi PIP tercatat sebesar Rp 1,717 triliun. Investasi ini digelontorkan untuk beberapa proyek infrastruktur seperti pengadaan lahan tol trans Jawa tahap I sebesar Rp 600 miliar, pengadaan lahan tol trans Jawa tahap II sebesar Rp 844 miliar, proyek bandara Kuala Namu Sumatra Utara Rp 194,6 miliar, terminal LPG Pressurized Tanjung Sekong Banten sebesar Rp 50 miliar dan rehabilitasi bendungan Gintung dan irigasi Batang Anai Sumatra Barat sebesar Rp 29 miliar.Nah, hingga Juli 2011 ini, nilai investasi PIP sudah mencapai Rp 2,545 triliun atau meningkat 67,4% dari semester I tahun lalu. "Nilai investasi ini belum termasuk investasi pada divestasi saham Newmont senilai US$ 246,8 juta karena belum selesai prosesnya, dn proyek pengadaan travo dan distribusi transmisi PLN senilai Rp 7,5 triliun," kata Soritaon.Hingga Juli 2011 ini, beberapa proyek infrastruktur yang dibiayai PIP adalah proyek jalan dan jembatan Molibagu - Mamalia - Taludaa Sulawesi Utara sebesar Rp 15 miliar, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tipe B Sulawesi Tenggara Rp 190 miliar, Pembebasan lahan jalan tol trans Jawa (Jakarta - Cikampek - Palimanan - Porong - Gempol) Rp 2,3 triliun, RSUD tipe C Surakarta Rp 40,541 miliar dan rehabilitasi bendungan Gintung dan irigasi Batang Anai Sumatra Barat sebesar Rp 29 miliar.Soritaon bilang tahun 2011 ini penyaluran investasi PIP diutamakan untuk proyek infrastruktur untuk mendukung percepatan sarana dan prasarana pembangunan ekonomi nasional, infrastruktur yang berwawasan lingkunagn dan sumber energi terbarukan.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
PIP siap caplok saham Inalum milik investor Jepang
BOGOR. PT Pusat Investasi Pemerintah (PIP) bersiap membeli saham PT Indonesia Asahan Alumunium (Inalum). Sebelumnya, PIP juga telah membeli 7% saham PT Newmont Nusa Tenggara.PIP akan membeli saham Inalum milik Nippon Asahan Alumunium (NAA) Co. Ltd. Saat ini NAA menguasai 58,88% saham Inalum.Kepala PIP Soritaon Siregar belum tahu berapa besar nilai saham milik NAA tersebut. "Yang pasti pemerintah pusat ingin mengambil seluruh sahamnya Jepang. Nanti kalau ada perusahaan Indonesia yang berminat baru kami tenderkan," katanya akhir pekan lalu.Sebelumnya, Menteri Perindustrian MS Hidayat mengatakan pemerintah Indonesia memutuskan untuk mengambil alih PT Inalum secara penuh dan menghentikan kerjasama dengan Jepang. Nantinya, pemerintah akan membuka tender terbuka untuk mengambil alih saham Inalum.Catatan saja, proyek Inalum adalah proyek kerjasama antara pemerintah Indonesia dan investor asal Jepang. Kerjasama ini dimulai sejak tahun 1975 dan akan berakhir pada 2013 nanti. Saat ini, pemerintah Indonesia menguasai saham Inalum sebesar 41,12%, sedangkan sisanya oleh NAA.Genjot kinejaSejak tahun lalu, PIP memang terus menggenjot investasinya. Tahun 2010 lalu, total investasi PIP tercatat sebesar Rp 1,717 triliun. Investasi ini digelontorkan untuk beberapa proyek infrastruktur seperti pengadaan lahan tol trans Jawa tahap I sebesar Rp 600 miliar, pengadaan lahan tol trans Jawa tahap II sebesar Rp 844 miliar, proyek bandara Kuala Namu Sumatra Utara Rp 194,6 miliar, terminal LPG Pressurized Tanjung Sekong Banten sebesar Rp 50 miliar dan rehabilitasi bendungan Gintung dan irigasi Batang Anai Sumatra Barat sebesar Rp 29 miliar.Nah, hingga Juli 2011 ini, nilai investasi PIP sudah mencapai Rp 2,545 triliun atau meningkat 67,4% dari semester I tahun lalu. "Nilai investasi ini belum termasuk investasi pada divestasi saham Newmont senilai US$ 246,8 juta karena belum selesai prosesnya, dn proyek pengadaan travo dan distribusi transmisi PLN senilai Rp 7,5 triliun," kata Soritaon.Hingga Juli 2011 ini, beberapa proyek infrastruktur yang dibiayai PIP adalah proyek jalan dan jembatan Molibagu - Mamalia - Taludaa Sulawesi Utara sebesar Rp 15 miliar, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tipe B Sulawesi Tenggara Rp 190 miliar, Pembebasan lahan jalan tol trans Jawa (Jakarta - Cikampek - Palimanan - Porong - Gempol) Rp 2,3 triliun, RSUD tipe C Surakarta Rp 40,541 miliar dan rehabilitasi bendungan Gintung dan irigasi Batang Anai Sumatra Barat sebesar Rp 29 miliar.Soritaon bilang tahun 2011 ini penyaluran investasi PIP diutamakan untuk proyek infrastruktur untuk mendukung percepatan sarana dan prasarana pembangunan ekonomi nasional, infrastruktur yang berwawasan lingkunagn dan sumber energi terbarukan.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News