JAKARTA. Produksi minyak Indonesia kemungkinan akan berkurang sebesar 150.000 barel per hari (bph) setelah pipa PT Transportasi Gas Indonesia (TGI) yang mengalirkan gas ke lapangan Duri PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) mengalami kebocoran. Hal ini ditegaskan oleh Kepala Humas BP Migas Elan Bintoro, Jumat (1/10), seperti dikutip dari Bloomberg. Elan menghitung, perbaikan pipa di Kabupaten Indragiri Hulu, Provinsi Riau ini kemungkinan memerlukan waktu beberapa hari. Kebocoran pipa ini membuat produksi lapangan Duri berkurang 29.600 bph. Biasanya, lapangan Duri ini sanggup menghasilkan 180.000 bph. "Karena gas berguna untuk diinjeksikan guna memompa minyak ke atas. Selain itu gas diperlukan untuk memproduksi listrik di pembangkit lapangan Duri," jelas Elan kepada wartawan, Kamis (30/9) lalu. PT Transportasi Gas Indonesia (TGI) pun mengakui pipa miliknya bocor dan segera mengaktifkan prosedur tanggap darurat keselamatan dengan membuka jalur komunikasi antara emergency Control Centre (ECC) di Regional Office 2 Belilas-Riau, Transgassiondo Control Centre (TCC) di GTM Office Jambi, dan Management Crisis Centre (MCC) di kantor pusat TGI di Jakarta."TGI secara resmi telah memberitahukan kejadian ini jepada para shipper dan pelanggan bahwa pengiriman gas terhenti untuk sementara," imbuhnya.Tim tanggap darurat TGI di lapangan kemudian segera mengambil langkah mengevakuasi 165 kepala keluarga atau sekitar 450 jiwa dengan bantuan dari pemerintah daerah juga kepolisian setempat ke daerah yang lebih aman. Kemudian tim segera mengisolasi kebocoran dengan menutup sectional valve (“SV”) di SV 1205 dan SV 1206 sebagai tindakan pengamana untuk menghentikan semburan gas. Langkah berikutnya setelah ditutup kedua SV, adalah shutdown kompresor Belilas."Saat ini rencana perbaikan sudah dilaksanakan dengan didukung oleh staf ahli dari pemegang saham TGI. Diharapakan sengan dukungan berbagai pihak diperkirakan dalam 3 hari kedepan jaringan pipa dapat beroperasi kembali," jelasnya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Pipa Chevron bocor, produksi minyak turun 150.000 bph
JAKARTA. Produksi minyak Indonesia kemungkinan akan berkurang sebesar 150.000 barel per hari (bph) setelah pipa PT Transportasi Gas Indonesia (TGI) yang mengalirkan gas ke lapangan Duri PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) mengalami kebocoran. Hal ini ditegaskan oleh Kepala Humas BP Migas Elan Bintoro, Jumat (1/10), seperti dikutip dari Bloomberg. Elan menghitung, perbaikan pipa di Kabupaten Indragiri Hulu, Provinsi Riau ini kemungkinan memerlukan waktu beberapa hari. Kebocoran pipa ini membuat produksi lapangan Duri berkurang 29.600 bph. Biasanya, lapangan Duri ini sanggup menghasilkan 180.000 bph. "Karena gas berguna untuk diinjeksikan guna memompa minyak ke atas. Selain itu gas diperlukan untuk memproduksi listrik di pembangkit lapangan Duri," jelas Elan kepada wartawan, Kamis (30/9) lalu. PT Transportasi Gas Indonesia (TGI) pun mengakui pipa miliknya bocor dan segera mengaktifkan prosedur tanggap darurat keselamatan dengan membuka jalur komunikasi antara emergency Control Centre (ECC) di Regional Office 2 Belilas-Riau, Transgassiondo Control Centre (TCC) di GTM Office Jambi, dan Management Crisis Centre (MCC) di kantor pusat TGI di Jakarta."TGI secara resmi telah memberitahukan kejadian ini jepada para shipper dan pelanggan bahwa pengiriman gas terhenti untuk sementara," imbuhnya.Tim tanggap darurat TGI di lapangan kemudian segera mengambil langkah mengevakuasi 165 kepala keluarga atau sekitar 450 jiwa dengan bantuan dari pemerintah daerah juga kepolisian setempat ke daerah yang lebih aman. Kemudian tim segera mengisolasi kebocoran dengan menutup sectional valve (“SV”) di SV 1205 dan SV 1206 sebagai tindakan pengamana untuk menghentikan semburan gas. Langkah berikutnya setelah ditutup kedua SV, adalah shutdown kompresor Belilas."Saat ini rencana perbaikan sudah dilaksanakan dengan didukung oleh staf ahli dari pemegang saham TGI. Diharapakan sengan dukungan berbagai pihak diperkirakan dalam 3 hari kedepan jaringan pipa dapat beroperasi kembali," jelasnya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News