JAKARTA. Produksi minyak dari lapangan Banyu Urip, Blok Cepu yang dioperasikan oleh ExxonMobil Cepu Ltd (EMCL) sempat terganggu akibat adanya kebocoran dari pipa minyak bawah laut yang dioperasikan kontraktor kontrak kerja sama (Kontraktor KKS) blok Tuban, JOB Pertamina-PetroChina East Java (JOB PPEJ) yang bocor pada Kamis (20/8). Kepala Humas Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Elan Biantoro bilang terganggunya produksi minyak blok Cepu karena pipa penyalur minyak JOB PPEJ dan EMCL memang berdekatan. Elan pun menyebut produksi ExxonMobil Cepu Ltd. (EMCL) sempat turun hingga 50.000 barel saat adanya laporan tumpahan minyak. Produksi lapangan Banyu Urip Blok Cepu sempat menjadi 30.000 barel per hari pada Kamis (20/8) dari produksi normal sebesar 80.000 barel per hari. "Namun, setelah diketahui bahwa yang bocor pipa JOB PPEJ, produksi lapangan Banyu Urip bisa kembali normal pada Jumat (21/8) kemarin,"ujar Elan pada Sabtu (22/8).
Pipa di Tuban bocor, produksi Blok Cepu terganggu
JAKARTA. Produksi minyak dari lapangan Banyu Urip, Blok Cepu yang dioperasikan oleh ExxonMobil Cepu Ltd (EMCL) sempat terganggu akibat adanya kebocoran dari pipa minyak bawah laut yang dioperasikan kontraktor kontrak kerja sama (Kontraktor KKS) blok Tuban, JOB Pertamina-PetroChina East Java (JOB PPEJ) yang bocor pada Kamis (20/8). Kepala Humas Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Elan Biantoro bilang terganggunya produksi minyak blok Cepu karena pipa penyalur minyak JOB PPEJ dan EMCL memang berdekatan. Elan pun menyebut produksi ExxonMobil Cepu Ltd. (EMCL) sempat turun hingga 50.000 barel saat adanya laporan tumpahan minyak. Produksi lapangan Banyu Urip Blok Cepu sempat menjadi 30.000 barel per hari pada Kamis (20/8) dari produksi normal sebesar 80.000 barel per hari. "Namun, setelah diketahui bahwa yang bocor pipa JOB PPEJ, produksi lapangan Banyu Urip bisa kembali normal pada Jumat (21/8) kemarin,"ujar Elan pada Sabtu (22/8).