KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) memastikan pelaksanaan proyek pipa minyak Rokan masih terus berjalan dan diharapkan rampung sesuai target yang ditentukan. Direktur Utama PGN, Suko Hartono menjelaskan langkah efisiensi nilai capex (belanja modal) telah dilakukan pada proyek ini sebesar US$ 150 juta atau Rp 2,1 triliun. Ia merinci, efisiensi biaya diperoleh optimasi dari tahapan penetapan Final Investment Decision (FID) dan proses procurement. Disisi lain, proses konstruksi telah dimulai melalui anak usaha PGN, Pertagas.
“Pertagas telah melaksanakan first welding atau pengelasan perdana minggu lalu sebagai langkah awal dalam percepatan penyelesaian tahapan konstruksi,” ungkap Suko dalam keterangan resmi, dikutip Senin (14/9). Tak hanya itu, di sisi pelaksanaan kontruksi, PGN Solution (PGASOL) selaku anak perusahaan PGN dan PT Pertamina Patra Drilling Contractor (PDC) berkolaborasi mengoptimalkan utilisasi fasilitas eksisting yang sudah ada di sana. Suko menilai, dengan sinergi berkelanjutan dapat memberikan manfaat dan optimisme dalam menekan biaya operasional dan investasi proyek pipa minyak Rokan. Sebelumnya, upaya sinergi BUMN juga ditunjukkan dengan menggandeng PT Krakatau Steel (Persero) Tbk dalam pengadaan material Pipa Minyak Blok Rokan. Sinergi ini merupakan bentuk nyata simbiosis mutualisme dimana PT Krakatau Steel sebagai salah satu pelanggan PGN yang menggunakan gas bumi PGN dapat menyediakan kebutuhan pipa baja yang bermutu dan berdaya saing. Hal ini merupakan manfaat nyata efisiensi penggunaan gas bumi bagi pemanfaatan produk TKDN yang bisa menghemat biaya pengadaan material sebesar 16%.
Baca Juga: Pertagas mulai pengelasan proyek pipa Rokan Ia menambahkan, upaya efisiensi dan kolaboratif juga ditunjukkan dengan menggandeng SDM lokal agar bisa menggerakkan potensi daerah dan tentunya multiplier effect secara ekonomi melalui pembangunan proyek Rokan bagi wilayah dan masyarakat sekitar.
"Transfer knowledge merupakan bagian penting yang tidak terpisahkan dalam pengelolaan SDM dan tentunya penguasaan aspek pemahaman teknologi maupun komersial dalam pembangunan proyek bagi anak bangsa, sehingga pelaksanaan proyek bisa berjalan intensif namun tetap efektif,” jelas Suko. Dengan panjang kurang lebih 367 KM, Pipa Minyak Rokan dengan ukuran 4" - 24" akan melintas di 5 Kabupaten/ Kota di Provinsi Riau, Dumai, Bengkalis, Siak, Kampar, dan Rokan Hilir. Pipa ini berpotensi mengangkut minyak diperkirakan kurang lebih 200.000 - 265.000 BOPD. “Setelah dilakukan koordinasi dengan Pertamina Hulu Rokan (PHR), direncanakan akan dilakukan commissiong partial Blok Utara terlebih dahulu pada kuartal ketiga 2021 yaitu Koridor Balam-Bangko-Dumai. Kemudian disusul Blok Selatan yakni Minas-Duri yang ditargetkan on stream pada Triwulan 1 2022,” imbuh Suko.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .