Pisang PTPN VIII siap terbang ke Singapura



JAKARTA. Perusahaan negara PT Perkebunan Nusantara VIII serius menggarap bisnis buah-buahan. Bulan Desember mendatang, perusahaan perkebunan yang bisnis utamanya teh ini akan melakukan uji coba ekspor buah pisang ke Singapura. Rencananya, PTPN VIII akan mengirimkan pisang sebanyak 8.150 kilogram (kg) ke Singapura melalui distributor buah-buahan.

"Singapura dulu, kalau penerimaan pasar baik volume akan ditingkatkan lagi," ujar Gunara, Sekretaris Perusahaan PTPN VIII kepada KONTAN, Selasa (26/11).

Menurut data Kementrian Pertanian, pada tahun lalu, Indonesia mengekspor pisang sebanyak 1.489,7 ton dengan nilai US$ 872.150. Untuk tahun ini hingga Agustus, volume ekspor pisang telah mencapai 1.413 ton dengan total nilai US$ 900.550.


PTPN VIII baru menjajal bisnis hortikultura sejak tahun 2012. Pada tahun lalu PTPN VIII menanam pisang cavendis dan pepaya di lahan seluas 99,58 ha.

Sementara tahun ini, perusahaan plat merah tersebut menargetkan untuk menanam pisang di kebunnya seluas 1.250 ha. Selain pisang, PTPN VIII juga akan menanam berbagai jenis buah lainnya seperti pepaya, manggis, durian dan alpukat masing-masing di atas lahan seluas 500 ha, 750 ha, 750 ha dan 175 ha. Dengan demikian, target penanaman buah milik PTPN VIII tahun ini seluas 3.425 ha.

Untuk ekspansi ke tanam buah ini, PTPN VIII mengeluarkan duit Rp 36,5 miliar.

"Penanaman baru dilakukan mulai Maret lalu," kata Gunara. Sampai saat ini, luas lahan tertanam buah milik PTPN VII sekitar 2.500 ha.

Menurut Gunara, hasil produksi buah milik PTPN VIII cukup bagus. Hanya dalam waktu delapan bulan, panenan PTPN VII sudah hampir mencapai target. Misalnya, untuk buah pisang, target produksi tahun ini sebesar 465 ton. Sampai Oktober sudah tercapai 225 ton, atau sekitar 48,39% dari target. Begitupun juga dengan pepaya. Di awal tahun ini, PTPN VII menargetkan produksi pepaya sebesar 15 ton. Di akhir tahun, produksi pepaya diprediksi bisa tembus hingga 21 ton.

Dadi Sunardi, Direktur Utama PTPN VIII mengatakan pihaknya masih mengejar target pendapatan sebesar Rp 1,6 miliar sampai akhir tahun. Per Oktober, PTPN VIII membukukan pendapatan sebesar Rp 900 juta. Tahun depan, PTPN VIII mengincar kenaikan target pendapatan menjadi Rp 30 miliar. Kenaikan tersebut, kata Dadi diharapkan dari kenaikan produksi buah dan ekspor buah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Fitri Arifenie