KONTAN.CO.ID - Pucuk dicinta, ulam pun tiba. Peribahasa ini pas untuk menggambarkan penantian Piter Abdullah Redjalam. Setelah lima tahun menanti, novel perdananya Air Mata Api segera rilis juga. Novel karya Direktur Riset Center of Reform on Economics (Core) Indonesia ini terinspirasi dari lagu-lagu ciptaan penyanyi Iwan Fals. Karangan prosa itu terdiri dari dari 12 bab yang dia susun dengan judul yang sama dengan lagu-lagu Iwan Fals. Sebut saja, Rindu Tebal, Berandal Malam di Bangku Terminal, Nak, Ku Antar Kau, serta Adzan Masih di Telinga.
Piter Abdullah rilis novel perdana
KONTAN.CO.ID - Pucuk dicinta, ulam pun tiba. Peribahasa ini pas untuk menggambarkan penantian Piter Abdullah Redjalam. Setelah lima tahun menanti, novel perdananya Air Mata Api segera rilis juga. Novel karya Direktur Riset Center of Reform on Economics (Core) Indonesia ini terinspirasi dari lagu-lagu ciptaan penyanyi Iwan Fals. Karangan prosa itu terdiri dari dari 12 bab yang dia susun dengan judul yang sama dengan lagu-lagu Iwan Fals. Sebut saja, Rindu Tebal, Berandal Malam di Bangku Terminal, Nak, Ku Antar Kau, serta Adzan Masih di Telinga.