Piutang Pembiayaan Dikelola BFI Finance Tumbuh 5% per Kuartal III-2024



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN) mencatatkan kinerja positif per kuartal III-2024. Direktur Keuangan BFI Finance Sudjono mengatakan BFI Finance membukukan total piutang pembiayaan dikelola (managed receivables) sebesar Rp 23 triliun per kuartal III-2024. 

"Nilai itu mengalami kenaikan sebesar 5%, jika dibandingkan periode yang sama pada 2023," ujarnya dalam keterangan resmi, Senin (28/10).

Sudjono menerangkan, nilai piutang pembiayaan dikelola itu berkontribusi terhadap aset BFI Finance yang total nilainya sebesar Rp 24,1 triliun per kuartal III-2024.


Sudjono juga menyampaikan pembiayaan baru BFI Finance hingga kuartal III-2024 mencapai Rp 14,2 triliun. Nilai itu tumbuh sebesar 19,1% secara kuartalan.

Baca Juga: BFI Finance Pacu Pembiayaan Mesin di Berbagai Industri

Dia mengatakan, nilai piutang dikelola untuk sektor produktif dengan pembiayaan modal kerja dan investasi tercatat sebesar Rp 17,9 triliun per kuartal III-2024. Capaian angka itu mencatat kenaikan sebesar 4,1% secara Year on Year (YoY) dan mengambil porsi terbesar, yakni 77,8%, dibandingkan sektor konsumtif atau multiguna.

Sudjono menyebut, peningkatan penyaluran pembiayaan perusahaan juga diimbangi dengan capaian positif tingkat pembiayaan macet. Per 30 September 2024, dia mengatakan rasio Non Performing Financing (NPF) bruto perusahaan berada di level 1,42% dan level neto 0,27%. Adapun rata-rata NPF industri pembiayaan berada di posisi 2,66% per 31 Agustus 2024. 

“Kami berhasil menjaga tingkat NPF konsisten di bawah level 1,5% dan menyediakan cadangan yang mencapai 2,6 kali dari NPF perusahaan, guna mengantisipasi potensi penurunan nilai di masa depan," ucapnya.

Sudjono menerangkan, BFI Finance juga menjaga gearing ratio yang sangat sehat, yakni sebesar 1,1 kali, jauh di bawah rata-rata industri 2,3 kali. 

Dari sisi profitabilitas, dia mengatakan BFI Finance berhasil meraup laba setelah pajak sebesar Rp 1,1 triliun hingga kuartal III-2024. Nilai ini mengalami kenaikan sebesar 32,3%, dibandingkan posisi kuartal II-2024. 

Baca Juga: Menakar Efek Penurunan BI Rate Terhadap Perusahaan Multifinance

Dari sisi pendapatan, Sudjono menyampaikan BFI Finance berhasil meraih pendapatan hingga kuartal III-2024 sebesar Rp 4,7 triliun. Berdasarkan piutang dikelola, bisnis BFI Finance masih didominasi oleh pembiayaan berjaminan kendaraan roda empat dan roda dua (60,3%), diikuti dengan pembiayaan untuk pembelian unit kendaraan roda empat bekas dan baru (15,8%), pembiayaan alat berat dan mesin (15,1%), pembiayaan jaminan sertifikat properti (4,7%), serta pembiayaan berbasis syariah dan lainnya (4,1%).

Dari sisi perluasan layanan, Sudjono mengungkapkan BFI Finance memberikan lebih banyak ragam pembiayaan untuk masyarakat pada 2024, seperti menyediakan kredit pembelian rumah seken di Jabodetabek, lewat kerja sama perusahaan dengan salah satu situs penjualan rumah terkemuka.

Menutup kuartal III-2024, BFI Finance telah menerbitkan Obligasi Berkelanjutan VI Tahap I Tahun 2024 dengan nilai sebesar Rp 600 miliar dengan rating AA-(idn). Penerbitan itu merupakan bagian dari Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan VI dengan target dana mencapai Rp 6 triliun.

Sudjono menerangkan dana hasil penerbitan obligasi setelah dikurangi biaya emisi, akan digunakan sepenuhnya untuk modal kerja dalam pembiayaan investasi, modal kerja, dan multiguna, kecuali untuk pembiayaan berbasis syariah.

Selanjutnya: Baramulti Suksessarana (BSSR) Bagikan Dividen Interim US$ 30 Juta, Cek Jadwalnya

Menarik Dibaca: Peringati Hari Sumpah Pemuda, Menkomdigi Dorong Digitalisasi Bersama

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati