KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Piutang pembiayaan multifinance tercatat terus tumbuh melambat dalam beberapa bulan terakhir. Jika menilik berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), piutang pembiayaan perusahaan multifinance tumbuh melambat menjadi 6,04% secara Year on Year (YoY) per Januari 2025, kemudian per Februari 2025 menjadi 5,92% YoY, lalu pertumbuhan kembali melambat menjadi 4,60% per Maret 2025. Mengenai hal tersebut, Praktisi dan Pengamat Industri Pembiayaan Jodjana Jody berpendapat pelemahan daya beli menjadi salah satu faktor yang membuat pembiayaan multifinance melambat. Daya beli yang melemah itu ditandai dengan penurunan penjualan kendaraan bermotor, yang mana menjadi kontributor terbesar pembiayaan multifinance sejauh ini. "Mayoritas multifinance masih tergantung pasar otomotif baik roda empat maupun roda dua. Penjualan otomotif roda empat per kuartal I-2025 turun hampir 5% YoY dan roda dua turun 3% YoY. Dengan demikian, wajar saja penyaluran juga ikut melambat," ujarnya kepada Kontan, Jumat (9/5).
Piutang Pembiayaan Multifinance Tumbuh Melambat, Ini Kata Pengamat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Piutang pembiayaan multifinance tercatat terus tumbuh melambat dalam beberapa bulan terakhir. Jika menilik berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), piutang pembiayaan perusahaan multifinance tumbuh melambat menjadi 6,04% secara Year on Year (YoY) per Januari 2025, kemudian per Februari 2025 menjadi 5,92% YoY, lalu pertumbuhan kembali melambat menjadi 4,60% per Maret 2025. Mengenai hal tersebut, Praktisi dan Pengamat Industri Pembiayaan Jodjana Jody berpendapat pelemahan daya beli menjadi salah satu faktor yang membuat pembiayaan multifinance melambat. Daya beli yang melemah itu ditandai dengan penurunan penjualan kendaraan bermotor, yang mana menjadi kontributor terbesar pembiayaan multifinance sejauh ini. "Mayoritas multifinance masih tergantung pasar otomotif baik roda empat maupun roda dua. Penjualan otomotif roda empat per kuartal I-2025 turun hampir 5% YoY dan roda dua turun 3% YoY. Dengan demikian, wajar saja penyaluran juga ikut melambat," ujarnya kepada Kontan, Jumat (9/5).