JAKARTA.Satriyo Yudi Wahono yang lebih dikenal sebagai Piyu 'Padi' mengaku terinspirasi dari Warren Buffett Indonesia, Lo Kheng Hong untuk menjadi investor fundamental. Pasalnya, selama ini Piyu sepenuhnya mengandalkan perhitungan teknikal dalam berinvestasi dalam pasar saham Indonesia."Saya mendalami sistem sendiri dan selama ini bertransaksi berdasarkan chart saja," katanya saat ditemui Kontan selepas seminar "Prospek Investasi Saham 2013" Indonesia Financial Expo & Forum 2012 (IFEF 2012) Sabtu (6/10). Begitu mengetahui investor legendaris Indonesia tersebut hadir, Piyu langsung menyempatkan diri untuk hadir.Pria asal Surabaya ini mengaku pertama kali menjadi trader pada 2008 lalu, dan saham pertama yang dibelinya adalah PT Bumi Resources Tbk (BUMI). "Saat itu saya masuk karena sedang habis-habisan di reksadana USD. Dan saat itu dapat rekomendasi dari teman untuk masuk ke saham. Tapi saham BUMI itu sudah saya jual," jelasnya. Lantaran lebih menyukai pola trading short term, tak heran jika Piyu sempat kembali mengoleksi saham BUMI belum lama ini. Dimana ia masuk saat saham BUMI menyentuh level Rp 600 dan dilepas kembali setelah naik ke posisi Rp 720 per saham.Sebagai trader sejati, Piyu belum berencana masuk ke saham untuk jangka panjang. Tak heran jika ia tidak mementingkan masalah kinerja keuangan, kapitalisasi pasar dan valuasi harga saham. "Saya lebih suka pakai analisa 13-26 MA. Tidak ada (saham) yang saya pegang lebih dari sebulan, paling banter hanya dua minggu," pungkasnya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Piyu Padi terinspirasi Warren Buffett Indonesia
JAKARTA.Satriyo Yudi Wahono yang lebih dikenal sebagai Piyu 'Padi' mengaku terinspirasi dari Warren Buffett Indonesia, Lo Kheng Hong untuk menjadi investor fundamental. Pasalnya, selama ini Piyu sepenuhnya mengandalkan perhitungan teknikal dalam berinvestasi dalam pasar saham Indonesia."Saya mendalami sistem sendiri dan selama ini bertransaksi berdasarkan chart saja," katanya saat ditemui Kontan selepas seminar "Prospek Investasi Saham 2013" Indonesia Financial Expo & Forum 2012 (IFEF 2012) Sabtu (6/10). Begitu mengetahui investor legendaris Indonesia tersebut hadir, Piyu langsung menyempatkan diri untuk hadir.Pria asal Surabaya ini mengaku pertama kali menjadi trader pada 2008 lalu, dan saham pertama yang dibelinya adalah PT Bumi Resources Tbk (BUMI). "Saat itu saya masuk karena sedang habis-habisan di reksadana USD. Dan saat itu dapat rekomendasi dari teman untuk masuk ke saham. Tapi saham BUMI itu sudah saya jual," jelasnya. Lantaran lebih menyukai pola trading short term, tak heran jika Piyu sempat kembali mengoleksi saham BUMI belum lama ini. Dimana ia masuk saat saham BUMI menyentuh level Rp 600 dan dilepas kembali setelah naik ke posisi Rp 720 per saham.Sebagai trader sejati, Piyu belum berencana masuk ke saham untuk jangka panjang. Tak heran jika ia tidak mementingkan masalah kinerja keuangan, kapitalisasi pasar dan valuasi harga saham. "Saya lebih suka pakai analisa 13-26 MA. Tidak ada (saham) yang saya pegang lebih dari sebulan, paling banter hanya dua minggu," pungkasnya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News