Pj Bupati: Bendungan Temef Jadi Sumber Pertumbuhan Ekonomi Baru



KONTAN.CO.ID -SOE. Keberadaan bendungan di Nusa Tenggara Timur (NTT) menjadi berkah tersendiri bagi masyarakat setempat. Terutama masyarakat NTT yang berada di pulau Timor, bendungan dinilai akan menjadi salah satu solusi dalam mengatasi kesulitan pasokan air.

Harapan itu pula yang digantangkan Seperius Edison Sipa, Penjabat Bupati Timor Tengah Selatan (TTS) NTT. Dia bilang, masyarakat di TTS akan mendapatkan manfaat positif dari pembangunan bendungan Temef. Apalagi, bendungan ini berada di dua desa dan dua kecamatan di kabupaten Timor Tengah Selatan.

Proyek bendungan yang sedang dalam tahap finalisasi ini berada di desa Oenino dan Konbaki, kecamatan Oenino dan Polen. Saat ini, progres bendungan Temef sudah mencapai 99,05%.


Baca Juga: Air Bendungan Mulai Mengucur, Lahan Pertanian Semakin Subur

Sesuai rencana, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bakal melakukan pengisian air atau impounding bendungan Temef pada akhir Agustus ini.

Proses bendungan Temef diperkirakan membutuhkan waktu hingga 40 hari. Pengisian air bendungan berasal dari aliran sungai Noel Benanain, yang memiliki panjang sekitar 45,38 kilometer (km). Daerah aliran sungai (DAS) Noel Benanain mencapai 550,98 km persegi. 

Jika proses pengerjaan rampung, bendungan Temef bisa menampung kapasitas air hingga 45,78 juta meter kubik, dengan luas genangan mencapai 297,78 hektare.

Sumber ekonomi baru

Dus, bendungan Temef akan menjadi bendungan terbesar di NTT. Bendungan Temef diperkirakan mampu mengairi lahan pertanian seluas 4.500 hektare dan menyediakan air baku dengan kapasitas 131 liter per detik. 

Edison mengatakan, bendungan Temef akan memainkan peran penting dalam mendorong ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten TTS.

Bendungan ini direncanakan akan menjadi kawasan pariwisata serta menyediakan potensi untuk Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTM) dengan kapasitas 2 x 1 megawatt.

Baca Juga: Pembebasan Lahan Bisa Diatasi, Bendungan Temef Siap Beroperasi

Selain itu, bendungan Temef juga diharapkan dapat mengurangi bencana banjir di wilayah Malaka yang sering terjadi akibat kiriman air dari hulu bendungan.

"Jadi ini kalau bendungan sudah beroperasi, bisa mengurangi bahkan menghilangkan bencana banjir di Malaka," katanya kepada KONTAN, Selasa (6/8). 

Selama ini, lanjut dia, potensi ekonomi kabupaten TTS berasal dari sektor pertanian, peternakan hingga kerajinan tenun. Tapi sayangnya, masyarakat masih kesulitan dalam menyalurkan hasil kerjanya. Dus, hadirnya bendungan Temef diharapkan bisa menjadi sumber pertumbuhan ekonomi baru di TTS. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dikky Setiawan