JAKARTA. Penjualan properti di semester II terlihat masih lesu. PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk memilih tidak akan menggenjot pendapatan dari sektor properti dan akan lebih mengandalkan sektor lain yang menjadi tulang punggung yakni sektor rekreasi. Ellen Tulangow, Sekretaris Perusahaan Pembangunan Jaya Ancol, mengatakan, PJAA belum bisa kembangkan properti karena terbentur moratorium reklamasi pantai utara Jakarta yang tak kunjung usai. Oleh karena itu pendapatan properti belum bisa terlalu diandalkan. Mengacu laporan keuangan 2015, bisnis properti atau real estate berkontribusi sebesar Rp 131,19 miliar, atau 11,59% dari total pendapatan 2015. Penyumbang pendapatan terbesar PJAA berasal dari pendapatan tiket wahana rekreasi yakni Rp 752,19 miliar atau mencapai 66,51% dari total pendapatan.
PJAA tak bisa bergantung pada properti
JAKARTA. Penjualan properti di semester II terlihat masih lesu. PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk memilih tidak akan menggenjot pendapatan dari sektor properti dan akan lebih mengandalkan sektor lain yang menjadi tulang punggung yakni sektor rekreasi. Ellen Tulangow, Sekretaris Perusahaan Pembangunan Jaya Ancol, mengatakan, PJAA belum bisa kembangkan properti karena terbentur moratorium reklamasi pantai utara Jakarta yang tak kunjung usai. Oleh karena itu pendapatan properti belum bisa terlalu diandalkan. Mengacu laporan keuangan 2015, bisnis properti atau real estate berkontribusi sebesar Rp 131,19 miliar, atau 11,59% dari total pendapatan 2015. Penyumbang pendapatan terbesar PJAA berasal dari pendapatan tiket wahana rekreasi yakni Rp 752,19 miliar atau mencapai 66,51% dari total pendapatan.