KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB) mulai menjajakan I-Core secara komersial ke pengembang pembangkit swasta/independent power producer tahun ini. Engineer Performance Efficiency PJB, Salis Ikramullah mengungkapkan, PJB sudah mulai melakukan obrolan-obrolan awal dengan pihak IPP swasta untuk membagikan informasi seputar I-Core pada tahun 2022 ini. “Awalnya kami mau komersialkan di tahun 2024, tapi kami optimistis untuk melakukannya lebih awal,” ujar Salis saat ditemui di pameran Indonesia Energy & Engineering (IEE) 2022 Series, Rabu (14/9). I-Core merupakan sistem Advanced Analytics yang menggunakan IoT, Machine Learning, big data menjadi suatu sistem Artificial Intelligence. Beberapa contoh kegunaannya ialah untuk memberikan informasi lebih dini seputar anomali-anomali ataupun potensi-potensi hit lost pada pembangkit. Dengan begitu, operator ataupun teknisi dapat mengambil langkah preventif untuk mengantisipasi terjadinya masalah-masalah pada pembangkit. Saat ini, sistem tersebut sudah diterapkan di sebanyak 11 pembangkit PJB dan aset-aset pembangkit PLN yang dikelola oleh PJB.
PJB Mulai Jajaki Sistem Analitik I-Core ke IPP Swasta
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB) mulai menjajakan I-Core secara komersial ke pengembang pembangkit swasta/independent power producer tahun ini. Engineer Performance Efficiency PJB, Salis Ikramullah mengungkapkan, PJB sudah mulai melakukan obrolan-obrolan awal dengan pihak IPP swasta untuk membagikan informasi seputar I-Core pada tahun 2022 ini. “Awalnya kami mau komersialkan di tahun 2024, tapi kami optimistis untuk melakukannya lebih awal,” ujar Salis saat ditemui di pameran Indonesia Energy & Engineering (IEE) 2022 Series, Rabu (14/9). I-Core merupakan sistem Advanced Analytics yang menggunakan IoT, Machine Learning, big data menjadi suatu sistem Artificial Intelligence. Beberapa contoh kegunaannya ialah untuk memberikan informasi lebih dini seputar anomali-anomali ataupun potensi-potensi hit lost pada pembangkit. Dengan begitu, operator ataupun teknisi dapat mengambil langkah preventif untuk mengantisipasi terjadinya masalah-masalah pada pembangkit. Saat ini, sistem tersebut sudah diterapkan di sebanyak 11 pembangkit PJB dan aset-aset pembangkit PLN yang dikelola oleh PJB.