JAKARTA. Menjelang pemilihan umum (pemilu) pada 9 April 2014 ini, partai politik bersolek dengan berbagai janji manis untuk menarik perhatian masyarakat. Beberapa program yang populis dan pro rakyat pun dijanjikan. Seperti bahan kampanye dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang menawarkan nasionalisasi aset-aset asing di sektor energi dan tambang. Ketua Fraksi PKB di DPR RI, Marwan Jafar mengatakan, upaya menasionalisasikan aset-aset asing harus dilakukan bila perusahaan yang bersangkutan dinilai melakukan eksploitasi secara sepihak terhadap kekayaan alam Indonesia.
Ia mengatakan, PKB akan belajar dari negara-negara Amerika Latin seperti Venezuela yang menasionalisasikan perusahaan asing yang dinilai merampas secara sepihak kekayaan alam mereka. "Sepanjang kita benar dan memenuhi aturan Undang-Undang, kita tidak perlu takut digugat di pengadilan Arbitrase," ujarnya kepada KONTAN beberapa waktu lalu. Marwan bilang, upaya regenosiasi kontrak karya yang telah dilakukan perusahaan asing selama ini, dianggap tak lagi menguntungkan negara. "Jadi PKB nanti akan melakukan renegosiasi kontrak dengan pihak-pihak asing yang harus menguntungkan negara," janjinya. Selain itu, PKB berjanji membangun sumur dan kilang baru untuk memaksimalkan eksplorasi di bidang minyak dan gas. Dan mengembangkan penelitian serta studi baru serta mencari sumur baru. Dalam hal ini, PKB mengaku akan menggandeng investor asing pula. "Minimal smelter (pengolahan tambang) di Indonesia Timur harus dibangun di daerah itu juga," tegasnya. PKB juga berjanji akan membuat smelter baru dengan membawa investor asing. Sebab, kata dia, pemerintah tidak kuat membangun smelter sendirian.
Selain itu, kata Marwan, PKB akan serius mengembangkan lifting minyak di atas yang sudah dicapai selama ini yakni 820.000 sampai 830.000 barel per hari. Nantinya PKB ingin agar target 870.000 minyak barel per hari sampai 900.000 minyak barel per hari. PKB juga akan mengalihkan penggunaan BBM ke BBG. Energi fosil saat ini terus berkurang, dan PKB akan berusaha agar gas dari PT Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore (PHE WMO) bisa dialirkan dengan baik ke Surabaya. Untuk itu diperlukan memaksimalkan jaringan pipa. Dengan memaksimalkan pipa, maka gas itu bisa dialirkan di seluruh wilayah Indonesia termasuk ke Aceh dan sejumlah provinsi lainnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Asnil Amri