PKL Monas tuntut Ahok mundur dari jabatan



JAKARTA. Sekitar ratusan pedagang kaki lima (PKL) serta tukang sapu di Monumen Nasional (Monas) melakukan aksi unjuk rasa di depan Balai Kota, Jakarta, Selasa (26/5) siang ini. Aksi demo mereka digawangi oleh Asosiasi Pedagang Kaki Lima Indonesia (APKLI).

Mereka memprotes kebijakan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama untuk mengadakan "Lenggang Jakarta" di Monas. Sebab, tak semua PKL ditampung di "Lenggang Jakarta". Mereka kecewa karena tidak mendapat kios di program yang dibiayai Rekso Group itu.

"Kami kecewa atas keputusan Ahok (Basuki) yang semena-mena. Jangan singkirkan kami, PKL bukan koruptor BLBI, PKL bukan maling. Turunkan Ahok, tidak pantas jadi Gubernur," seru salah seorang orator sambil berteriak meminta Basuki keluar dari ruangannya untuk menemui mereka.


Tak hanya itu, para pendemo juga meminta Kepala Unit Pengelola (UP) Monas Rini Hariani segera dipecat. Menurut para PKL itu, Rini tidak dapat menjalankan tugasnya dengan baik.

Pantauan Kompas.com, ratusan PKL itu membawa spanduk dengan beragam tuntutan. Seperti "Jangan Gusur PKL Monas", "PKL Monas Bukan Koruptor", "PKL Bukan Pengedar Narkoba, Satpol PP Jangan Kejar-Kejar Kami", "Ahok Pulang Sana ke Belitung", "Ahok Bukan Pemimpin", dan lain-lain.

Tak hanya PKL, beberapa orang yang mengaku tukang sampah Monas juga ikut melakukan aksi unjuk rasa. Para tukang sampah yang kebanyakan ibu-ibu berteriak di atas mobil komando.

"Ahok, kami belum digaji tiga bulan. Mau makan apa anak-anak kami? Kami sudah kerja terus tapi belum digaji," teriak salah seorang wanita dengan nyaring.

Beberapa perwakilan pedagang pun ditemui oleh pejabat Badan Kesatuan Bangsa Politik (Kesbangpol), Kepala UP Monas Rini, dan pejabat Satpol PP DKI. Pada pukul 14.00, massa pindah ke gedung DPRD DKI Jakarta. (Kurnia Sari Aziza)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie