JAKARTA. Hingga akhir tahun nanti, jasa konstruksi dan land clearing masih menjadi sumber pendapatan utama dari PT Perdana Karya Perkasa Tbk. Industri minyak dan gas (migas) yang lesu berkepanjangan membuat mereka tak bisa berbuat banyak. Merunut laporan keuangan Perdana Karya, penghasilan jasa konstruksi dan land clearing mendominasi pendapatan sejak tahun 2014. Padahal, perusahaan berkode PKPK di Bursa Efek Indonesia tersebut sejatinya juga memiliki dua lini bisnis lain, yaitu pertambangan batubara dan penyewaan alat berat. Meski nyaris tak bisa bergerak, Perdana Karya tetap berupaya mengulik pekerjaan. "Kontrak lama yang dari tahun lalu US$ 4 juta dan Santos kami dapat tahun ini senilai US$ 3,2 juta," ujar Untung Haryono, Direktur Administrasi dan Keuangan PT Perdana Karya Perkasa Tbk kepada KONTAN, Senin (8/8).
PKPK andalkan jasa konstruksi dan land clearing
JAKARTA. Hingga akhir tahun nanti, jasa konstruksi dan land clearing masih menjadi sumber pendapatan utama dari PT Perdana Karya Perkasa Tbk. Industri minyak dan gas (migas) yang lesu berkepanjangan membuat mereka tak bisa berbuat banyak. Merunut laporan keuangan Perdana Karya, penghasilan jasa konstruksi dan land clearing mendominasi pendapatan sejak tahun 2014. Padahal, perusahaan berkode PKPK di Bursa Efek Indonesia tersebut sejatinya juga memiliki dua lini bisnis lain, yaitu pertambangan batubara dan penyewaan alat berat. Meski nyaris tak bisa bergerak, Perdana Karya tetap berupaya mengulik pekerjaan. "Kontrak lama yang dari tahun lalu US$ 4 juta dan Santos kami dapat tahun ini senilai US$ 3,2 juta," ujar Untung Haryono, Direktur Administrasi dan Keuangan PT Perdana Karya Perkasa Tbk kepada KONTAN, Senin (8/8).