PKS bantah kadernya terlibat korupsi daging



JAKARTA. Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera Hidayat Nur Wahid menegaskan tidak ada satu pun kader partainya yang duduk di Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat yang mengenal pengusaha daging berinisial A, yang ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Pengusaha berinisial A diduga akan melakukan penyuapan terhadap salah seorang anggota DPR. Hidayat mengatakan, pihaknya telah melakukan klarifikasi kepada kader PKS yang menjadi anggota Komisi IV termasuk sopir-sopirnya. Hasilnya, kata Hidayat, tidak ada satu pun yang terkait dan tahu menahu soal penangkapan KPK malam tadi. "Tidak ada satu pun anggota kami yang kenal dengan pengusaha itu," ujar Hidayat di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (30/1).  Lebih lanjut Hidayat menyebutkan bahwa kabar yang mengaitkan penangkapan KPK di sebuah hotel berbintang dengan partai pimpinan Luthfi Hasan Ishaq itu merupakan fitnah. Sebab, kata Hidayat, juru bicara KPK Johan Budi SP telah menyatakan tidak ada anggota DPR yang menjadi target penangkapan dalam kasus ini.  Meski begitu, Hidayat mendesak KPK untuk segera membongkar kasus ini secepatnya, sehingga tidak beredar kabar yang tidak jelas sumbernya. Dikatakan Hidayat, PKS mendukung penegakan hukum seadil-adilnya dan berharap KPK mampu menyelesaikan masalah ini dan dapat menangkap pejabat negara yang diduga terlibat korupsi daging ini. "Kami mendukung seadil-adilnya, jangan biarkan masalah ini menggantung. Kami harap KPK bisa menangkap pejabat negara terkait kalau memang bisnis daging itu ditengarai korupsi," tandas Hidayat. Seperti diberitakan, KPK menangkap tiga orang di Hotel Le Meridien, Jakarta pada Selasa (29/1) malam. Salah satu dari tiga orang yang ditangkap tangan petugas KPK adalah pengusaha ekspor impor daging. Sumber di KPK menyebutkan, pria berinisial A tersebut adalah pengusaha dari PT Indoguna Utama, perusahaan tersebut diketahui beralamat di Jalan Taruna No 8, Pondok Bambu, Jakarta Timur.  Pengusaha berinisial A itu ditangkap bersama seorang perempuan muda berinisial R serta sopir berinisial S di Hotel Le Meridien, Jakarta. Ketiganya diduga akan melakukan penyuapan. Petugas KPK menemukan tumpukan uang lembaran Rp 100.000 dalam dua kantong plastik putih bersama ketiganya. Selain itu, terdapat dua buku tabungan. PT Indoguna Utama merupakan perusahaan impor sapi yang sudah lama melakoni bisnis di bidang ini. Perusahaan-perusahaan yang berhak melakukan impor sapi dipilih oleh Kementerian Pertanian. Belum diketahui pasti kaitan antara perusahaan itu dengan anggota DPR. Namun, Kementerian Pertanian merupakan mitra kerja Komisi IV DPR.

 JAKARTA. Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera Hidayat Nur Wahid menegaskan tidak ada satu pun kader partainya yang duduk di Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat yang mengenal pengusaha daging berinisial A, yang ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Pengusaha berinisial A diduga akan melakukan penyuapan terhadap salah seorang anggota DPR. Hidayat mengatakan, pihaknya telah melakukan klarifikasi kepada kader PKS yang menjadi anggota Komisi IV termasuk sopir-sopirnya. Hasilnya, kata Hidayat, tidak ada satu pun yang terkait dan tahu menahu soal penangkapan KPK malam tadi. "Tidak ada satu pun anggota kami yang kenal dengan pengusaha itu," ujar Hidayat di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (30/1).  Lebih lanjut Hidayat menyebutkan bahwa kabar yang mengaitkan penangkapan KPK di sebuah hotel berbintang dengan partai pimpinan Luthfi Hasan Ishaq itu merupakan fitnah. Sebab, kata Hidayat, juru bicara KPK Johan Budi SP telah menyatakan tidak ada anggota DPR yang menjadi target penangkapan dalam kasus ini.  Meski begitu, Hidayat mendesak KPK untuk segera membongkar kasus ini secepatnya, sehingga tidak beredar kabar yang tidak jelas sumbernya. Dikatakan Hidayat, PKS mendukung penegakan hukum seadil-adilnya dan berharap KPK mampu menyelesaikan masalah ini dan dapat menangkap pejabat negara yang diduga terlibat korupsi daging ini. "Kami mendukung seadil-adilnya, jangan biarkan masalah ini menggantung. Kami harap KPK bisa menangkap pejabat negara terkait kalau memang bisnis daging itu ditengarai korupsi," tandas Hidayat. Seperti diberitakan, KPK menangkap tiga orang di Hotel Le Meridien, Jakarta pada Selasa (29/1) malam. Salah satu dari tiga orang yang ditangkap tangan petugas KPK adalah pengusaha ekspor impor daging. Sumber di KPK menyebutkan, pria berinisial A tersebut adalah pengusaha dari PT Indoguna Utama, perusahaan tersebut diketahui beralamat di Jalan Taruna No 8, Pondok Bambu, Jakarta Timur.  Pengusaha berinisial A itu ditangkap bersama seorang perempuan muda berinisial R serta sopir berinisial S di Hotel Le Meridien, Jakarta. Ketiganya diduga akan melakukan penyuapan. Petugas KPK menemukan tumpukan uang lembaran Rp 100.000 dalam dua kantong plastik putih bersama ketiganya. Selain itu, terdapat dua buku tabungan. PT Indoguna Utama merupakan perusahaan impor sapi yang sudah lama melakoni bisnis di bidang ini. Perusahaan-perusahaan yang berhak melakukan impor sapi dipilih oleh Kementerian Pertanian. Belum diketahui pasti kaitan antara perusahaan itu dengan anggota DPR. Namun, Kementerian Pertanian merupakan mitra kerja Komisi IV DPR.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Djumyati P.