JAKARTA. Hingga saat ini kepastian koalisi Partai Gerindra dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017 belum jelas walau telah disebut-sebut bahwa keduanya akan berkoalisi. Gerindra sudah memutuskan akan mengusung salah satu kadernya, yaitu Sandiaga Uno sebagai calon gubernur. Di sisi lain, PKS masih berupaya agar koalisi juga diisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P). Dalam perkembangan terbaru, PKS mengusulkan agar PDI-P mengusung salah satu kadernya yang kini menjabat sebagai Bupati Batang, Yoyok Riyo Sudibyo.
Saat dikonfirmasi, Ketua Dewan Pengurus Tingkat Wilayah (DPTW) PKS DKI Jakarta, Syakir Purnomo, mengatakan, partainya menghormati keputusan Gerindra mengajukan Sandiaga. Namun ia menyatakan, Sandiaga pernah menyatakan tak keberatan jika ditempatkan sebagai calon wakil gubernur. "Pak Sandiaga Uno saat bertemu dengan Presiden PKS sudah menyatakan bahwa beliau siap menjadi DKI 1 maupun DKI 2. Makanya kami juga ingin koalisi ini melibatkan partai lain. Makanya kami sudah bertemu dengan pengurus PDI Perjuangan," kata Syakir kepada Kompas.com, Rabu (3/8). Syakir membantah jika ada anggapan PKS keberatan Sandiaga dimajukan sebagai calon gubernur. Ia menyatakan, belum adanya kepastian dukungan dari PKS setelah Sandiaga diumumkan sebagai calon gubernur oleh Gerindra lebih karena belum ada Surat Keputusan dari Dewan Pengurus Tingkat Pusat (DPTP). "PKS dan Gerindra sudah seperti sahabat karib. Kami menghargai hasil Rakornas Gerindra yang menetapkan Sandiaga Uno. Sebagai sahabat karib, tentu kami mendukung. Tapi kalau ditanya sudah pasti apa belum, saya jawab belum. Karena kepastiannya masih menunggu diterbitkannya surat keputusan dari DPTP," kata Syakir.
Gerindra dan PKS merupakan partai dengan jumlah kursi terbanyak kedua dan ketiga di DPRD DKI. Gerindra punya 15 kursi, PKS 11 kursi. Jika digabung, keduanya punya 26 kursi di DPRD DKI. Jumlah itu sudah melebihi batas minimal (22 kursi) bagi parpol atau gabungan parpol untuk mengusung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur. PDI-P merupakan partai dengan jumlah kursi terbesar di DPRD DKI, yaitu 28 kursi. Jika koalisi yang melibatkan PDI-P, Gerindra, dan PKS terwujud, Syakir menyatakan partainya ingin cagub diisi PDI-P, dan wakilnya dari Gerindra. "PKS berkomitmen kalau PDI-P mau bergabung bersama kami, kami siap mendukung penuh. Udah yang maju jadi DKI 1 yang diusung PDI-P saja. Wakilnya nanti biar dari Gerindra. Sesuai urutan kursi di DPRD, kan begitu," kata Syakir. (Alsadad Rudi) Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Barratut Taqiyyah Rafie