PKS: PPP tak bisa seenaknya keluar masuk koalisi



JAKARTA. Partai Keadilan Sejahtera (PKS) meminta Partai Persatuan Pembangunan (PPP) mengklarifikasi pernyataannya yang hendak keluar dari Koalisi Merah Putih. PKS menilai PPP tidak bisa seenaknya keluar masuk sebagai anggota koalisi.

"Kalau mau kembali, komitmennya bagaimana? Jangan-jangan PPP kembali tapi di tengah jalan balik keluar lagi," sindir Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hidayat Nur Wahid di Kompleks Parlemen, Rabu (8/10).

Menurut Hidayat, PPP harus mengklarifikasi dulu pernyataan sebelumnya saat memutuskan keluar dari Koalisi Merah Putih dan bergabung ke Koalisi Indonesia Hebat dalam pemilihan paket pimpinan MPR. PPP sempat menyatakan bahwa PKS dan PAN seharusnya tidak mendapat jatah kursi pimpinan MPR karena tidak sesuai dengan kesepakatan awal Koalisi Merah Putih (KMP).


"Mereka telah membuat pernyataan terbuka seperti di media-media. Kami ingin klarifikasi apakah benar atau faktanya begitu. Padahal, faktanya tidak begitu. Kami punya bukti tertulis yang juga diteken Pak Suryadharma," ucap Hidayat menilik perjanjian Suryadharma yang bersedia melepas kursi PPP di pimpinan parlemen MPR.

Setelah PPP menyampaikan klarifikasi, Hidayat mengatakan, rapat Koalisi Merah Putih nanti akan memutuskan apa yang akan dilakukan terhadap partai berlambang Kabah itu.

"Kami tidak pernah meninggalkan PPP. Justru forum klarifikasi ini untuk memberikan ruang bagi PPP untuk menjelaskan," ucap Hidayat yang terpilih sebagai Wakil Ketua MPR ini.

Seperti diketahui, PPP sempat protes ke Koalisi Merah Putih lantaran tak mendapat posisi di DPR dan di MPR. PPP akhirnya membelot ke Koalisi Indonesia Hebat dengan mendapat posisi calon wakil ketua MPR. Partai berlambang Kabah ini mengajukan nama Hasrul Azwar.

Akan tetapi, keputusan PPP bergabung ke Koalisi Indonesia Hebat berujung pahit. Paket pimpinan Koalisi Indonesia Hebat yang terdiri dari Oesman Sapta (DPD), Imam Nachrowi (PKB), Parice Rio Capella, Ahmad Basarah (PDI-P), dan Hasrul Azwar (PPP) harus mengaku kalah dari paket pimpinan yang ditawarkan oleh Koalisi Merah Putih.  (sabrina Asril)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto