JAKARTA. Politikus Partai Demokrat Muhammad Baghowi mengaku tak terkejut dengan perubahan sikap rekannya Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang menyetujui pemberian dana kompensasi kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) berupa bantuan tunai langsung sementara (BLSM) dalam rapat Badan Anggaran (Banggar) sore ini (13/6). Melihat kondisi itu, ia pun memuji Menteri Sosial Salim Segaf Al Jufri yang dianggap berhasil melobi partainya.“Inilah pintarnya menteri PKS, bisa memberikan penjelasan kepada fraksi mengenai BLSM,” kata Baghowi di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (13/6).Anggota banggar asal komisi VIII itu pun menuturkan bahwa sejak awal pembahasan di komisinya, PKS memang sudah menyepakati pemberian BLSM. Baghowi mengatakan bagaimana mungkin PKS tidak menyetujui BLMS karena yang melaksanakan program tersebut adalah menteri yang berasal dari partai tersebut. Tak masalah penurunan BLSMDalam kesempatan itu, Baghowi juga tidak mempersoalkan mengenai penurunan jumlah besaran BLSM dari Rp 11,6 triliun untuk 5 bulan menjadi menjadi Rp 9,3 triliun untuk 4 bulan. Menurutnya hal tersebut terpaksa dilakukan karena ketiadaan anggaran akibat realisasi penghematan dari pemotongan anggaran Kementerian dan Lembaga tidak sesuai target. Kata dia dana optimalisasi yang diperkirakan Rp 25 triliun, ternyata yang didapat hanya Rp 13,2 triliun. “Walaupun kita mengharap tapi kan tidak bisa. Ini berkaitan dengan anggaran,” tutupnya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
PKS setujui BLSM, Demokrat memuji Mensos
JAKARTA. Politikus Partai Demokrat Muhammad Baghowi mengaku tak terkejut dengan perubahan sikap rekannya Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang menyetujui pemberian dana kompensasi kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) berupa bantuan tunai langsung sementara (BLSM) dalam rapat Badan Anggaran (Banggar) sore ini (13/6). Melihat kondisi itu, ia pun memuji Menteri Sosial Salim Segaf Al Jufri yang dianggap berhasil melobi partainya.“Inilah pintarnya menteri PKS, bisa memberikan penjelasan kepada fraksi mengenai BLSM,” kata Baghowi di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (13/6).Anggota banggar asal komisi VIII itu pun menuturkan bahwa sejak awal pembahasan di komisinya, PKS memang sudah menyepakati pemberian BLSM. Baghowi mengatakan bagaimana mungkin PKS tidak menyetujui BLMS karena yang melaksanakan program tersebut adalah menteri yang berasal dari partai tersebut. Tak masalah penurunan BLSMDalam kesempatan itu, Baghowi juga tidak mempersoalkan mengenai penurunan jumlah besaran BLSM dari Rp 11,6 triliun untuk 5 bulan menjadi menjadi Rp 9,3 triliun untuk 4 bulan. Menurutnya hal tersebut terpaksa dilakukan karena ketiadaan anggaran akibat realisasi penghematan dari pemotongan anggaran Kementerian dan Lembaga tidak sesuai target. Kata dia dana optimalisasi yang diperkirakan Rp 25 triliun, ternyata yang didapat hanya Rp 13,2 triliun. “Walaupun kita mengharap tapi kan tidak bisa. Ini berkaitan dengan anggaran,” tutupnya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News