JAKARTA. Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menyatakan tidak akan mundur dari koalisi sebelum ada sikap resmi dari Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) selaku Ketua Sekretariat Gabungan (Setgab). Saat ini, PKS bersifat pasif dan tidak mempersiapkan langkah apapun, termasuk langkah antisipatif pemecatan PKS dari koalisi Setgab serta isu reshuffle menteri kader dari PKS. "PKS tidak menunggu dan tidak ada yang harus ditunggu, terkait dengan koalisi Setgab. Saya tidak akan bicara, jika belum ada pernyataan formal dari dari Ketua Setgab," tutur Luthfi Hasan Ishaaq, Presiden PKS ketika dihubungi Senin (9/4). Menurut Luthfi, kabar yang selama ini berkembang, tidak akan disikapi PKS sebelum ada sikap resmi dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) selaku Ketua Setgab. " Akan ada waktunya PKS bicara soal koalisi nanti. Tunggu saja waktunya," tandas Luthfi. Sebelumnya, Sekretaris Jenderal PKS, Anis Matta menegaskan, PKS juga tidak mempersiapkan langkah antisipasi jika ada pergantian menteri atau reshuffle kabinet Indonesia Bersatu Jilid II. "PKS sikapnya jelas menunggu keputusan SBY. Kami wait and see. Sampai sekarang belum ada satu pun sikap formal yang dikeluarkan SBY," tutur Anis Matta di Gedung DPR, Jakarta, Senin (9/4). "Ini tidak ada urusan soal penghianatan dan lain-lain, ini soal sikap kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). PKS tak akan mengundurkan diri jika belum ada sikap resmi dari SBY. Berani atau tidak, kita serahkan sepenuhnya karena semua ada di tangan SBY," tegas Anis.
PKS tak mau mundur dari Setgab koalisi
JAKARTA. Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menyatakan tidak akan mundur dari koalisi sebelum ada sikap resmi dari Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) selaku Ketua Sekretariat Gabungan (Setgab). Saat ini, PKS bersifat pasif dan tidak mempersiapkan langkah apapun, termasuk langkah antisipatif pemecatan PKS dari koalisi Setgab serta isu reshuffle menteri kader dari PKS. "PKS tidak menunggu dan tidak ada yang harus ditunggu, terkait dengan koalisi Setgab. Saya tidak akan bicara, jika belum ada pernyataan formal dari dari Ketua Setgab," tutur Luthfi Hasan Ishaaq, Presiden PKS ketika dihubungi Senin (9/4). Menurut Luthfi, kabar yang selama ini berkembang, tidak akan disikapi PKS sebelum ada sikap resmi dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) selaku Ketua Setgab. " Akan ada waktunya PKS bicara soal koalisi nanti. Tunggu saja waktunya," tandas Luthfi. Sebelumnya, Sekretaris Jenderal PKS, Anis Matta menegaskan, PKS juga tidak mempersiapkan langkah antisipasi jika ada pergantian menteri atau reshuffle kabinet Indonesia Bersatu Jilid II. "PKS sikapnya jelas menunggu keputusan SBY. Kami wait and see. Sampai sekarang belum ada satu pun sikap formal yang dikeluarkan SBY," tutur Anis Matta di Gedung DPR, Jakarta, Senin (9/4). "Ini tidak ada urusan soal penghianatan dan lain-lain, ini soal sikap kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). PKS tak akan mengundurkan diri jika belum ada sikap resmi dari SBY. Berani atau tidak, kita serahkan sepenuhnya karena semua ada di tangan SBY," tegas Anis.