PKT Bakal Berkolaborasi dengan Petrokimia Gresik Bangun Pabrik Pupuk Urea



JAKARTA. PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) tengah menjajaki pembentukan usaha patungan dengan PT Petrokimia Gresik untuk membangun dua unit pabrik pupuk Urea yang berlokasi di Cepu dan Gresik. Nilai kerjasama untuk pembentukan usaha patungan tersebut mencapai US$ 1 miliar.

Petrokimia akan membangun 3 pabrik pupuk senilai US$ 1,35 miliar. Namun, diantara ketiga pabrik tersebut, hanya satu yang dikerjakan secara sendiri oleh Petrokimia. Sementara itu dia lainnya bakal digarap bersama dengan PKT.

"Iya kita memang tertarik untuk bekerja sama dengan Petrokimia. Kan mereka mau bangun 3 pabrik, dua pabrik akan dibangun secara kerjasama," kata Direktur Utama PKT, Hidayat Nyakman, akhir pekan lalu.


Saat ini, kedua perusahaan telah memulai studi kelayakan terkait dengan pelaksanaan distribusi, porsi investasi, pasokan gas dan efektifitas proyek tersebut.

Menurut Hidayat, potensi gas sumber gas yang ada di Cepu, Gresik dan Madura cukup besar sehingga kebutuhan gas untuk dua pabrik yang masing-masing berkapasitas 570.000 ton tercukupi. Berdasarkan perhitungan sementara, dua pabrik tersebut, masing-masing membutuhkan gas sebesar 85 juta kaki kubik perhari (mmscfd).

"Potensi gas itu kan banyak. Yang penting ada pasokannya. Harga tidak masalah untuk PKT karena kami berani beli harga gas sebesar US$ 5,75 per mmscfd," lanjut Hidayat.

Keuntungan untuk PKT dari kerjasama ini, kata Hidayat PKT bisa menghemat ongkos distribusi. Soalnya selama ini PKT selalu memberikan bantuan pasokan kepada wilayah distribusi Petrokimia yang dibawa dari Kalimantan ke Jawa. Ongkos distribusi tersebut terbilang menggerus brankas, yakni sekitar Rp 800 per kg.

Nah, dengan adanya kerjasama pabrik tersebut, tentunya PKT tidak perlu lagi mengeluarkan biaya tambahan untuk distribusi. "Kerja sama ini akan membuat PKT bisa berhemat. Tapi ini kan masih dalam studi jadi kita tunggu saja," kata Hidayat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: