JAKARTA. Saat ini PT Pupuk Kalimantan Timur (Persero) atau PKT juga sedang melansir tender engineering, procurement and construction (EPC) untuk pembangunan pabrik Kaltim 5 sebagai pengganti Kaltim 1 yang sudah mulai tua dan tidak efisien konsumsi energinya. Pembangunan pabrik dengan kapasitas 3.500 ton urea per hari dan 2.500 ton amoniak per hari tersebut akan meningkatkan kapasitas produksi PKT menjadi sekitar 3,4 juta ton per tahun dan 2,1 juta ton amoniak per tahun. Untuk nama-namanya sendiri, kata Hidayat masih belum berubah sesuai dengan yang diberitakan sebelumnya.“Ada 8 calon kontraktor yang sedang ikut tender, 3 dari lokal yakni Rekayasa Industri, IKPT dan Tripatra Engineering. 5 lainnya dari luar negeri seperti Jerman, Italia, Jepang dan Amerika Serikat,” ujar Direktur Utama PKT, Hidayat Nyakman.Meski demikian, kontraktor lokal tetap akan menjadi leader dalam pembangunan pabrik tersebut. Sedangkan untuk kontraktor asing lebih kepada aspek teknologi yang mengakibatkan pabrik bisa berjalan efisien. Jika tak meleset, pada 21 Juli 2010 perseroan sudah bisa menunjuk kontraktor EPC pabrik Kaltim 5 dan bulan September akan mulai proses pembangunannya.Direktur Keuangan PKT, Eko Sunarko mengatakan, tahun ini PKT mengalokasikan investasi sekitar Rp 10 hingga Rp 11 triliun. Sebanyak 70% dari dana investasi itu berasal dari eksternal dan sisanya berasal dari internal. Untuk sumber dana eksternal, Eko mengaku masih akan memburu dari perbankan seperti BCA, Mandiri, Bank Niaga dan BNI.“Kita belum ada opsi untuk mengeluarkan obligasi. Kita masih mencari pendanaan terlebih dahulu dari perbankan baru obligasi,” kata Eko.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
PKT Masih Gulirkan Tender EPC
JAKARTA. Saat ini PT Pupuk Kalimantan Timur (Persero) atau PKT juga sedang melansir tender engineering, procurement and construction (EPC) untuk pembangunan pabrik Kaltim 5 sebagai pengganti Kaltim 1 yang sudah mulai tua dan tidak efisien konsumsi energinya. Pembangunan pabrik dengan kapasitas 3.500 ton urea per hari dan 2.500 ton amoniak per hari tersebut akan meningkatkan kapasitas produksi PKT menjadi sekitar 3,4 juta ton per tahun dan 2,1 juta ton amoniak per tahun. Untuk nama-namanya sendiri, kata Hidayat masih belum berubah sesuai dengan yang diberitakan sebelumnya.“Ada 8 calon kontraktor yang sedang ikut tender, 3 dari lokal yakni Rekayasa Industri, IKPT dan Tripatra Engineering. 5 lainnya dari luar negeri seperti Jerman, Italia, Jepang dan Amerika Serikat,” ujar Direktur Utama PKT, Hidayat Nyakman.Meski demikian, kontraktor lokal tetap akan menjadi leader dalam pembangunan pabrik tersebut. Sedangkan untuk kontraktor asing lebih kepada aspek teknologi yang mengakibatkan pabrik bisa berjalan efisien. Jika tak meleset, pada 21 Juli 2010 perseroan sudah bisa menunjuk kontraktor EPC pabrik Kaltim 5 dan bulan September akan mulai proses pembangunannya.Direktur Keuangan PKT, Eko Sunarko mengatakan, tahun ini PKT mengalokasikan investasi sekitar Rp 10 hingga Rp 11 triliun. Sebanyak 70% dari dana investasi itu berasal dari eksternal dan sisanya berasal dari internal. Untuk sumber dana eksternal, Eko mengaku masih akan memburu dari perbankan seperti BCA, Mandiri, Bank Niaga dan BNI.“Kita belum ada opsi untuk mengeluarkan obligasi. Kita masih mencari pendanaan terlebih dahulu dari perbankan baru obligasi,” kata Eko.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News