KONTAN.CO.ID - LHOKSEUMAWE. Guna mendorong perputaran uang di tengah masyarakat, pemerintah telah meluncurkan program kredit usaha rakyat (KUR). Kredit dengan bunga rendah ini memiliki plafon hingga Rp 500 juta. Presiden Joko Widodo mengingatkan bagi para debitur KUR yang telah mendapatkan persetujuan untuk bisa menahan diri. Presiden mengingatkan pembiayaan tersebut harus digunakan untuk usaha yang produktif bukan konsumtif. “KUR ini bisa loh dapat sampai Rp 500 juta, asalkan bisnis yang baik. Tapi harus hati-hati dalam penggunaannya, jangan sampai dapat Rp 300 juta lalu dibelikan mobil atau di pakai untuk uang muka mobil,” ujar Jokowi kepada para debitur KUR Bank BSI di Lapangan Sepak Bola Pupuk Iskandar Muda, Lhokseumawe pada Jumat (10/2).
Bila seperti itu kata dia, maka debitur harus mencicil pembiayaan KUR tadi ke BSI atau bank penyalur. Sejalan itu, harus mencicil pelunasan mobil yang telah digunakan. Bila kejadian seperti itu, Jokowi yakin penerima KUR tersebut malah akan kesulitan sendiri.
Baca Juga: Presiden Jokowi Luncurkan Kartu Tani Digital dan KUR BSI di Aceh “Hanya 6 bulan gagah habis itu mobil ditarik. Pembiayaan harus betul-betul disiplin dan harus tiap bulan disiapkan untuk angsurannya. Kalau diberi pembiayaan seperti itu jangan tergesa-gesa untuk mencari kesenangan,” tegas Jokowi. Ia menitipkan agar bisa menahan diri bila mendapatkan keuntungan lalu ditabung. Namun, bila keuntungan tadi sudah banyak, ia memperbolehkan penerima manfaat KUR tersebut untuk membelikan mobil. “Tapi kalau keuntungannya sudah banyak, sudah terkumpul Rp 400 juta, boleh beli mobil. Tapi mobil produktif untuk angkut barang jualan atau hasil produksi, bukan mobil yang buat gagah-gagahan. Itu hanya 6 bulan, setelah itu ga bisa cicil. Percaya saya,” katanya. Asal tahu saja, BSI mendapatkan plafon KUR sebesar Rp 11 triliun dari pemerintah untuk sepanjang 2023. Dari jumlah tersebut, BSI akan menyalurkan kredit berbunga rendah itu sebanyak Rp 3 triliun ke provinsi Aceh. Direktur Utama BSI Hery Gunardi berharap dengan penyaluran tersebut dapat lebih meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat Aceh. Ia menyatakan BSI berkomitmen untuk terus membantu masyarakat Aceh dalam meningkatkan dan mendorong roda perekonomian khususnya di sektor UMKM guna menaikkan taraf hidup. “Salah satunya lewat penyaluran KUR, yang Alhamdulillah tiap tahunnya terus meningkat baik dari sisi penyaluran maupun jumlah penerima manfaatnya,” kata Hery. Di Provinsi Aceh, Hery mengatakan pihaknya memiliki catatan positif dalam penyaluran salah satu stimulus pemerintah di sektor UMKM tersebut. Hingga Desember 2022, penyaluran KUR BSI Region I Aceh mencapai angka Rp 2,79 triliun atau naik senilai Rp 1,19 triliun secara tahunan.
Baca Juga: Dapat Plafon Rp 11 Triliun, BSI Bidik Salurkan KUR Syariah Rp 3 T ke Aceh di 2023 Angka penerima KUR pun meningkat dari 30.943 nasabah pada 2021 menjadi 39.872 nasabah pada akhir 2022 atau bertambah 8.929 nasabah. Hery menyebut sebagai bank syariah terbesar, BSI akan terus berupaya memberikan solusi bagi masyarakat Aceh dengan menjadi sahabat finansial, spiritual, dan sosial. “BSI sekarang sudah menjadi bagian tidak terpisahkan dari masyarakat Aceh. Bersama-sama kita harus bisa membawa Aceh keluar dari jerat kemiskinan dan memberikan angin segar bagi kemajuan provinsi ini,” tutupnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Tendi Mahadi