Platform Digital Ini Bantu Masyarakat Cari Hewan Kurban Bebas Penyakit Kuku dan Mulut



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Menyebarnya penyakit mulut dan kuku pada hewan ternak diharapkan tidak menganggu antuasisme masyarakat Indonesia untuk berkurban pada Hari Raya Idul Adha 1443 H. 

CEO Startup Biakternak.in Dicky Rinaldy berharap penyakit mulut dan kuku yang sudah menyebar di sekitar 15 provinsi di Indonesia bisa segera teratasi sebelum lebaran kurban datang. 

Dicky mengatakan, setelah antusiasme mudik Idul Fitri tahun ini yang luar biasa, ia memprediksi antusiasme serupa akan terjadi pada penyelenggaraan Idul Kurban tahun ini. 


"Tahun lalu saat Idul Adha pas tinggi-tingginya kasus Covid-19 varian Delta yang membuat semarak Idul Adha tidak terasa. Seiring membaiknya kasus Covid-19 masyarakat diprediksi akan gegap gempita melaksanakan kurban. Semoga kasus penyakit kuku dan mulut pada ternak bisa segera teratasi," ujar Dicky dalam keterangannya, Rabu (25/5).

Baca Juga: Produksi Vaksin PMK Hewan Ternak Akan Selesai Sebelum Agustus

Dicky menyebut, lewat teknologi digital kini masyarakat tidak perlu khawatir untuk membeli hewan kurban sejak sekarang dan memastikan hewan tersebut bebas dari penyakit kuku dan mulut.

Ia mengatakan Biakternak.in ingin menjadi pelatform digital antara pekurban yang mencari kurban terbaiknya dengan peternak di daerah terdekat

"Biakternak.in bekerjasama dengan peternak lokal beberapa daerah di Indonesia. Ini bisa menjadi solusi sebab ada jaminan bebas penyakit kuku dan mulut. Kedua, lewat kerjasama dengan peternak lokal Indonesia tidak perlu harus impor dengan merebaknya penyakit ini. Lalu dengan membeli hewan kurban di biakternak.in, para penkurban bisa memilih program kurban, salah satunya ada program kurban sosial," ungkap Dicky. 

Dicky menyebut, pihaknya tahun ini akan melaksanakan kurban sosial di beberapa daerah seperti Serang, Lebak, Jabodetabek, Magelang, Yogyakarta hingga NTT dan Maluku.

Baca Juga: Mentan Klaim Jumlah Hewan Ternak yang Sembuh dari PMK Capai 2.630 Ekor

"Biakternak juga sedang melaksanakan penjajakan kerjasama dengan mitra yang dapat membuat kurban kaleng dengan sudah berizin BPOM dan Halal MUI. Program kurban sosial menyasar ke yatim dan dhuafa, pesantren dan rumah tahfidz, daerah rawan bencana dan daerah minim kurban," ungkap dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli