Platform digital Pinang telah salurkan kredit Rp 6,9 miliar



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Diluncurkan sejak Februari 2019, platform kredit digital PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk (AGRO, anggota indeks Kompas100) yaitu Pinang alias Pinjaman Tenang telah berhasil menyalurkan kredit hingga Rp 6,9 miliar.

“Sampai saat ini penyaluran kredit melalui Pinang telah mencapai RP 6,9 miliar dengan 1.903 debitur,” kata Direktur Utama Bank BRI Agroo Agus Noorsanto kepada Kontan.co.id, Senin (26/8).

Baca Juga: Likuiditas masih seret, bank aktif transaksi di pasar uang antar bank (PUAB)


Hingga akhir tahun, Agus menargetkan perseroan bisa menyalurkan kredit melalui Pinang hingga Rp 50 miliar. Salah satu strategi mendorong pertumbuhan, perseroan akan melakukan sinergi dengan induknya yakni PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI, anggota indeks Kompas100).

Saat ini Pinang yang merupakan kredit tanpa agunan (KTA) memang baru bisa dimanfaatkan oleh nasabah payroll di BRI Agro maupun BRI. Meski demikian tahun depan, targetnya nasabah non BRI juga diharapkan bisa memanfaatkan fitur Pinang.

Pinang menawarkan plafon mulai dari Rp 500.000 hingga Rp 20 juta dengan tenor dari 1 bulan hingga 12 bulan. Sedangkan bunganya 1,24% (flat) per bulan.

Baca Juga: BRI gelar literasi keuangan bagi pekerja migran di Taipei

Sebelumnya Direktur Keuangan BRI Haru Koesmaargyo menjelaskan Pinang ditargetkan bisa menopang bisnis perseroan secara konsolidasian. Sebab, saat ini bank dengan aset terbesar di tanah air ini memang tengah gencar membidik segmen ultra mikro dengan ticket size yang kecil.

“Kami akan fokus ke ultra mikro dengan pinjaman di bawah Rp 20 juta. Untuk hal tersebut kami juga sudah punya platform pinjaman online dari anak kami BRI Agro dengan nama Pinang,” kata Haru.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi