JAKARTA. Kisruh yang terjadi di Amplats, Afrika Selatan dan harapan membaiknya ekonomi China menjaga harga platinum dan paladium dari kejatuhan yang lebih dalam. Begitu pun bayang-bayang negatif juga menahan laju kenaikan. Mengutip Bloomberg, Jumat (11/9) pukul 15.05 WIB harga platinum kontrak pengiriman Oktober 2015 di bursa New York Mercantile Exchange bergerak konsolidasi dalam tiga hari terakhir di level US$ 981,20 per ons troi dengan kemerosotan sepekan sebesar 1,12%. Sedangkan harga paladium kontrak pengiriman Desember 2015 di NYMEX sudah tergerus 1,18% di level US$ 585,50 per ons troi namun dalam sepekan masih melesat 1,44%.
Ibrahim, Analis dan Direktur PT Ekuilibrium Komoditi Berjangka menjelaskan aksi protes di Afrika Selatan memang mengganggu produksi produsen terbesar platinum dan paladium, Anglo American Platinum Ltd yang untuk sesaat mendongkrak posisi harga. Akibat dari menyusutnya kehadiran para pekerja tambang di Anglo American. Untuk diketahui, menurut laporan stok di COMEX di akhir Agustus 2015 lalu, stok platinum 125.588 ton dan stok paladium di level 113.919 ton atau keduanya di bawah rata-rata stok 30 harian. “Harga juga terangkat karena ada harapan permintaan dari China segera pulih,” papar Ibrahim. Prospek harapan tersebut datang dari Negeri Tirai Bambu. Setelah Kementerian Keuangan China menyatakan bahwa pemerintah siap menggelontorkan stimulus fiskal senilai 70 miliar yuan untuk menggenjot sektor infrastruktur di kuartal tiga 2015.