JAKARTA. Harga komoditas platinum gagal mempertahankan penguatannya selama 2 pekan terakhir. Meski sempat mencatatkan level tertingginya sejak November 2016 pada Senin (7/2/2017) di level US$ 1.014,10 per ons troi, tetapi akhirnya tetap mengalami koreksi. Analis melihat masih ada potensi koreksi lanjutan harga platinum hingga sepekan kedepan. Mengutip Bloomberg, Selasa (7/2) pukul 15.58 WIB harga platinum kontrak pengiriman April 2017 di New York Mercantile Exchange tergerus 0,34% ke level US$ 1.010,10 per ons troi. Namun jika dibandingkan sepekan sebelumnya harganya masih menguat sekitar 1,36%. Andri Hardianto, analis PT Asia Tradepoin Futures melihat koreksi yang dialami platinum kali ini terjadi karena kondisi industri otomotif yang kurang mendukung. Kian hari permintaan kendaraan bermesin diesel terus mengalami penurunan. Padahal selama ini platinum banyak digunakan sebagai katalis untuk mesin diesel.
Platinum gagal lanjutkan penguatan
JAKARTA. Harga komoditas platinum gagal mempertahankan penguatannya selama 2 pekan terakhir. Meski sempat mencatatkan level tertingginya sejak November 2016 pada Senin (7/2/2017) di level US$ 1.014,10 per ons troi, tetapi akhirnya tetap mengalami koreksi. Analis melihat masih ada potensi koreksi lanjutan harga platinum hingga sepekan kedepan. Mengutip Bloomberg, Selasa (7/2) pukul 15.58 WIB harga platinum kontrak pengiriman April 2017 di New York Mercantile Exchange tergerus 0,34% ke level US$ 1.010,10 per ons troi. Namun jika dibandingkan sepekan sebelumnya harganya masih menguat sekitar 1,36%. Andri Hardianto, analis PT Asia Tradepoin Futures melihat koreksi yang dialami platinum kali ini terjadi karena kondisi industri otomotif yang kurang mendukung. Kian hari permintaan kendaraan bermesin diesel terus mengalami penurunan. Padahal selama ini platinum banyak digunakan sebagai katalis untuk mesin diesel.