JAKARTA. Performa platinum terdorong oleh baiknya performa emas sepanjang pekan ini. Mengutip Bloomberg, Jumat (6/1) pukul 16.20 WIB harga platinum kontrak April 2017 di New York Mercantile Exchange melesat 0,95% ke level US$ 967,68 per ons troi dan sepekan ini sudah melambung 6,84%. Putu Agus Pransuamitra, Research and Analyst PT Monex Investindo Futures menjelaskan faktor yang paling jelas terlihat pada pergerakan harga platinum datang dari pulihnya posisi harga emas. Bahkan di pekan ini harga emas berhasil menyentuh level US$ 1.180 per ons troi yang merupakan level terbaiknya dalam satu bulan terakhir. "Wajar saja harga logam mulia lainnya seperti platinum ikut membaik," ujar Putu. Hal ini juga didukung oleh koreksi yang diderita dollar AS. Rilis risalah pertemuan FOMC yang menyatakan bahwa The Fed sebenarnya tidak mengharapkan penguatan dollar AS terlampau signifikan dan terpecahnya pandangan petinggi The Fed mengenai peluang kenaikan suku bunga sebanyak tiga kali tahun ini turut menyudutkan posisi dollar AS. Di sisi lain jelas ini menjadi angin segar bagi komoditas terutama logam mulia.
Platinum melambung 6,84% sepekan ini
JAKARTA. Performa platinum terdorong oleh baiknya performa emas sepanjang pekan ini. Mengutip Bloomberg, Jumat (6/1) pukul 16.20 WIB harga platinum kontrak April 2017 di New York Mercantile Exchange melesat 0,95% ke level US$ 967,68 per ons troi dan sepekan ini sudah melambung 6,84%. Putu Agus Pransuamitra, Research and Analyst PT Monex Investindo Futures menjelaskan faktor yang paling jelas terlihat pada pergerakan harga platinum datang dari pulihnya posisi harga emas. Bahkan di pekan ini harga emas berhasil menyentuh level US$ 1.180 per ons troi yang merupakan level terbaiknya dalam satu bulan terakhir. "Wajar saja harga logam mulia lainnya seperti platinum ikut membaik," ujar Putu. Hal ini juga didukung oleh koreksi yang diderita dollar AS. Rilis risalah pertemuan FOMC yang menyatakan bahwa The Fed sebenarnya tidak mengharapkan penguatan dollar AS terlampau signifikan dan terpecahnya pandangan petinggi The Fed mengenai peluang kenaikan suku bunga sebanyak tiga kali tahun ini turut menyudutkan posisi dollar AS. Di sisi lain jelas ini menjadi angin segar bagi komoditas terutama logam mulia.