Platinum terbang tinggi di semester I 2016



JAKARTA. Tidak hanya emas yang mencatatkan kinerja gemilang, platinum pun demikian. Hingga pertengahan tahun 2016 ini, harga platinum berhasil mendulang kenaikan yang signifikan.

Mengutip Bloomberg, Jumat (8/7) harga platinum kontrak pengiriman Oktober 2016 di New York Mercantile Exchange melesat 0,19% ke level US$ 1.102,30 per ons troi menyentuh level tertingginya setidaknya sejak 2015 silam. Sejak awal tahun 2016 lalu harga sudah terbang 23,10%.

“Dukungan datang karena keadaan ekonomi global yang sedang goyah, sehingga logam mulia terus diuntungkan,” ujar Ibrahim, Direktur PT Garuda Berjangka.


Mulai dari kontraksi ekonomi di China dan Eropa. Belum lagi suku bunga Bank of Japan (BOJ) yang negatif serta terbaru referendum Inggris meninggalkan Eropa. Ditambah lagi kemungkinan The Fed menaikkan suku bunga Juli 2016 kian mengempis jika berkaca dari ketidakstabilan pasar global saat ini.

Belum lagi dari sisi permintaan, Bloomberg Intelligence menyampaikan permintaan platinum tahun 2016 ini akan naik 62% secara global akibat naiknya permintaan platinum untuk auto catalyst. Sementara untuk perhiasan akan naik 34% dan investasi naik 4% jika dibandingkan dengan tahun 2015 lalu.

“Tentunya fundamental dengan dugaan positif ini semakin mendongkrak pergerakan harga platinum sepanjang semester satu 2016,” tutur Ibrahim.

Meski demikian, bukan berarti perjalanan platinum tidak diwarnai masa kelam. Pada 20 Januari 2016 lalu harga platinum menyentuh level terendahnya sejak Juli 2015 lalu di US$ 821,40 per ons troi.

Hal itu terjadi karena perlambatan aktivitas manufaktur di China dan tingginya harapan pasar akan peluang kenaikan suku bunga The Fed di tahun 2016 ini. “Saat itu fokus pasar masih ke The Fed sehingga platinum pun tertekan sama seperti komoditas logam mulia lainnya,” jelas Ibrahim.

Per 6 Juli 2016 kemarin, di ETF aset platinum turun 228 ton menjadi 2.347,26 ton dibanding hari sebelumnya. “Perannya sebagai safe haven yang akan jaga harga," analisis Ibrahim.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto