CHICAGO. Krisis finansial global ternyata berimbas juga pada kinerja Playboy Enterprises. Perusahaan penerbit dan hiburan ini berencana memangkas 55 karyawannya. Selain itu, Playboy juga akan menghilangkan 25 posisi pekerjaan baru. Perusahaan yang berbasis di Chicago ini mengumumkan rencana tersebut pada Rabu pekan lalu, melalui informasi keterbukaan kepada publik di Securities and Exchange Commission. Selain itu, pada hari yang sama, Chairman and Chief Executive Christie Hefner juga sudah melayangkan surat pemberitahuan kepada para karyawannya. Dalam surat tersebut, ia memberitahu, kebijakan yang diambil perusahaan lebih diakibatkan krisis global finansial.Selain itu, Hefner -yang merupakan anak pendiri Playboy Hugh Hefner- mengatakan, perusahaan juga akan mengonsolidasikan berbagai fasilitas serta mengurangi biaya traveling dan lembur. Dengan adanya pengurangan tersebut, Playboy berharap dapat mengurangi ongkos produksi mencapai US$ 12 juta per tahun. Asal tahu saja, per Febuari lalu, Playboy Enterprises memiliki 789 karyawan full-time. Saat ini, perusahaan sudah menerbitkan majalah Playboy yang sangat digemari juga memiliki ketertarikan untuk mengembangkan bisnis di televisi dan klub. Pada Agustus lalu, Playboy melaporkan kinerja kuartal II yang mengalami kerugian mencapai US$ 2,1 juta atau 6 sen per saham. Sebagai perbandingan, pada periode sama tahun lalu, Playboy berhasil membukukan keuntungan sebesar US$ 1,9 juta atau 6 sen per saham. Editor: Barratut Taqiyyah Rafie