JAKARTA. PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) tengah mengejar target untuk bisa merampungkan megaproyek 35.000 megawatt (MW) tepat waktu pada tahun 2019. Mulai tahun depan, PLN juga menargetkan akan menyelesaikan penandatanganan Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik atau Power Purchase Agreement (PPA) 35.000 MW pada tahun depan. Direktur Perencanaan Korporat, Nicke Widyawati mengatakan, hingga akhir tahun 2015, PLN telah berhasil melakukan penandatanganan PPA sebesar 9.780 dan ditambah dengan Engineering, Procurement, Construction (EPC) yang dilakukan PLN mencapai sebesar 17.300 MW. Sementara pada paruh pertama tahun 2016, PLN ditargetkan bisa merampungkan penandatanganan PPA sebesar 15.533 MW. Dengan begitu total penandatanganan PPA yang akan dilakukan PLN tahun ini mencapai sekitar 32.000 MW dan sisanya sebesar 3.000 MW akan dilakukan pada tahun depan. Menurut Nicke, rencana penandatanganan PPA tersebut sudah dihitung dengan baik oleh PLN sesuai dengan waktu yang diperlukan untuk membangun suatu pembangkit listrik yang membutuhkan jangka waktunya dua tahun, empat tahun, atau tiga tahun sesuai dengan jumlah kapasitas listrik yang terpasang.
PLN akan rampungkan PPA 35.000 MW di 2017
JAKARTA. PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) tengah mengejar target untuk bisa merampungkan megaproyek 35.000 megawatt (MW) tepat waktu pada tahun 2019. Mulai tahun depan, PLN juga menargetkan akan menyelesaikan penandatanganan Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik atau Power Purchase Agreement (PPA) 35.000 MW pada tahun depan. Direktur Perencanaan Korporat, Nicke Widyawati mengatakan, hingga akhir tahun 2015, PLN telah berhasil melakukan penandatanganan PPA sebesar 9.780 dan ditambah dengan Engineering, Procurement, Construction (EPC) yang dilakukan PLN mencapai sebesar 17.300 MW. Sementara pada paruh pertama tahun 2016, PLN ditargetkan bisa merampungkan penandatanganan PPA sebesar 15.533 MW. Dengan begitu total penandatanganan PPA yang akan dilakukan PLN tahun ini mencapai sekitar 32.000 MW dan sisanya sebesar 3.000 MW akan dilakukan pada tahun depan. Menurut Nicke, rencana penandatanganan PPA tersebut sudah dihitung dengan baik oleh PLN sesuai dengan waktu yang diperlukan untuk membangun suatu pembangkit listrik yang membutuhkan jangka waktunya dua tahun, empat tahun, atau tiga tahun sesuai dengan jumlah kapasitas listrik yang terpasang.