PLN alirkan listrik untuk 900 warga di 4 desa NTT



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Melalui program listrik desa, PT PLN (Persero) melakukan penyambungan listrik di daerah yang sulit dijangkau. Kali ini PLN mengalirkan setrum untuk 900 warga yang tinggal di empat desa di Kecamatan Kokbaun, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

General Manager PLN Unit Induk Wilayah NTT, Agustinus Jatmiko mengungkapkan, keempat desa itu adalah Desa Niti, Desa Sabnala, Desa Koloto, dan Desa Lotas.

"Kami berkomitmen menghadirkan listrik hingga ke seluruh pelosok tanah air, listrik untuk semua," ujarnya lewat keterangan tertulis Minggu (12/7).


Baca Juga: Pak Wapres Maruf, tolong siswa tak bisa belajar karena 11.998 Madrasah tak berlistrik

Agustisnus menjelaskan, untuk mengalirkan listrik ke empat desa tersebut, PLN membangun Jaringan Tegangan Menengah (JTM) sepanjang 14 kms (kilometer sirkit), Jaringan Tegangan Rendah (JTR) 21 kms, dan 5 buah gardu dengan total kapasitas 250 kilo Volt Ampere (kVA).

Kata dia, akses jalan yang berlumpur, serta medan berat berhasil dilalui dalam proses pembangunan jaringan listrik ke Kecamatan Kokbaun.

Sementara itu, Camat Kokbaun, Wilgo Nenometa berharap kehadiran listrik dapat membuat warga lebih produktif dan meningkatkan perekonomiannya.

Wilgo mengatakan, dengan ini warga bisa lebih hemat karena sebelumnya warga menggunakan lampu pelita untuk penerangan di malam hari, dengan biaya setiap bulan sekitar Rp. 100.000.

"Namun sejak listrik menyala warga membeli token Rp. 50.000,- dan sampai sekarang belum beli lagi. Selain itu untuk kegiatan ibadat Gereja dengan membeli BBM di Betun Rp 200.000,- per Bulan, sekarang token Rp 200.000,- belum habis digunakan,” katanya.

Baca Juga: PLN alirkan listrik ke kabel bawah tanah 150 kV di kawasan wisata selatan Bali

Sementara itu, Bupati Timor Tengah Selatan, Egusem Pieter Tahun berharap masyarakat ikut serta menjaga aset milik PLN agar listriknya tetap menyala.

"Kalau ada pohon di bawah jaringan, harus sering dirabas agar tidak mengganggu aliran listrik. Kalau ada gangguan lapor ke PLN, jangan diperbaiki sendiri karena berbahaya," tegasnya.

Hingga saat ini rasio desa berlistrik Kabupaten Timor Tengah Selatan telah mencapai 96,04% dan untuk desa berlistrik Provinsi NTT telah mencapai 94,09% hingga Juni 2020.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto