JAKARTA. PT PLN (Persero) memberi sinyal akan mengundurkan diri dari konsorsium pembangunan terminal penerima gas alam cair di Banten. PLN mundur, kalau dua mitra nya yaitu PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk dan PT Pertamina (Persero) merubah rencana awal pembangunan terminal darat menjadi terminal mini atau terminal terapung. Menurut Direktur Utama PLN Fahmi Mochtar filosofi awal proyek tersebut disiapkan pemerintah untuk memastikan pasokan ke banyak Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) milik PLN. Maupun yang akan dibangun PLN di sekitar terminal tersebut. Fahmi bilang kapasitas PLTG yang akan dibangun tersebut sebesar 600 MW sampai 1.000 MW dan membutuhkan gas sebanyak 150 mmscfd sampai 200 mmscfd. "Buat PLN begini prinsipnya, sepanjang konsorsium membangun terminal untuk tujuan awal, kami tetap komit. Tapi kalau tujuan lain, PLN tidak mau ikut. Kalau tetap terminal darat, kami tetap jalan. Kalau yang lain, kami mikir lagi apa manfaatnya untuk PLN," ujar Fahmi, Rabu (17/12). Perubahan tujuan awal menurutnya bisa saja terjadi, karena bisnis inti dari dua mitranya tersebut bergerak di bidang gas. Sementara PLN tidak berbisnis gas tetapi listrik.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
PLN Ancam Keluar dari Konsorsium Pembangunan Terminal Penerima Gas Alam Cair
JAKARTA. PT PLN (Persero) memberi sinyal akan mengundurkan diri dari konsorsium pembangunan terminal penerima gas alam cair di Banten. PLN mundur, kalau dua mitra nya yaitu PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk dan PT Pertamina (Persero) merubah rencana awal pembangunan terminal darat menjadi terminal mini atau terminal terapung. Menurut Direktur Utama PLN Fahmi Mochtar filosofi awal proyek tersebut disiapkan pemerintah untuk memastikan pasokan ke banyak Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) milik PLN. Maupun yang akan dibangun PLN di sekitar terminal tersebut. Fahmi bilang kapasitas PLTG yang akan dibangun tersebut sebesar 600 MW sampai 1.000 MW dan membutuhkan gas sebanyak 150 mmscfd sampai 200 mmscfd. "Buat PLN begini prinsipnya, sepanjang konsorsium membangun terminal untuk tujuan awal, kami tetap komit. Tapi kalau tujuan lain, PLN tidak mau ikut. Kalau tetap terminal darat, kami tetap jalan. Kalau yang lain, kami mikir lagi apa manfaatnya untuk PLN," ujar Fahmi, Rabu (17/12). Perubahan tujuan awal menurutnya bisa saja terjadi, karena bisnis inti dari dua mitranya tersebut bergerak di bidang gas. Sementara PLN tidak berbisnis gas tetapi listrik.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News