KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ditetapkannya Fly Ash dan Bottom Ash (FABA) atau limbah padat yang dihasilkan dari proses pembakaran batubara pada pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) sebagai Limbah Non Bahan Berbahaya dan Beracun (B3), jadi kesempatan bagi PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) untuk mengoptimalkan pemanfaatan limbah dan mampu memberi nilai ekonomi. Apalagi, FABA juga bisa dimanfaatkan sebagai bahan baku keperluan sektor konstruksi dan infrastruktur, bahkan pertanian. Executive Vice President Komunikasi Korporat dan CSR, PLN, Agung Murdifi mengungkapkan, kalau di negara-negara lain, seperti Amerika Serikat (AS), Jepang, Eropa, India dan beberapa negara lain FABA tidak dimasukkan FABA ke dalam kategori limbah B3.
PLN bakal optimalkan pemanfaatan FABA PLTU hingga memiliki nilai ekonomi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ditetapkannya Fly Ash dan Bottom Ash (FABA) atau limbah padat yang dihasilkan dari proses pembakaran batubara pada pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) sebagai Limbah Non Bahan Berbahaya dan Beracun (B3), jadi kesempatan bagi PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) untuk mengoptimalkan pemanfaatan limbah dan mampu memberi nilai ekonomi. Apalagi, FABA juga bisa dimanfaatkan sebagai bahan baku keperluan sektor konstruksi dan infrastruktur, bahkan pertanian. Executive Vice President Komunikasi Korporat dan CSR, PLN, Agung Murdifi mengungkapkan, kalau di negara-negara lain, seperti Amerika Serikat (AS), Jepang, Eropa, India dan beberapa negara lain FABA tidak dimasukkan FABA ke dalam kategori limbah B3.