PLN bangun jaringan kabel listrik bawah Laut dari Bali ke Nusa Lembongan



JAKARTA. PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) membangun kabel listrik bawah laut yang menghubungkan pembangkit listrik dari Pulau Bali ke Pulau Nusa Lembongan. Panjang kabel mencapai 16 kilometer (km) dengan total investasi yang disiapkan PLN mencapai Rp 180 miliar.Dadan Koerniadipoera, General Manager PT PLN (Persero) Distribusi Bali, mengatakan, pembangunan jaringan interkoneksi ini dilakukan karena kebutuhan listrik di pulau Nusa Lembongan terus meningkat. Saat ini sumber listrik di Bali berasal dari sejumlah pembangkit kecil seperti Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) di Pulau Nusa Penida yang memiliki 9 unit wind tower berkapasitas masing-masing 80 kW. Selain itu juga berasal dari Pembangkit Listrik Tenaga Disel (PLTD) Kutampi berkapasitas 2,33 MW, dan dari dua unit mesin sewa berkapasitas masing-masing 1 MW, serta dari Pembangkit Listrik Tenga Surya (PLTS) berkapasitas 2x30 KW.Total daya terpasang di Pulau Nusa Lembongan ini mencapai 3.110.800 VA dengan kWh jual sebesar 158.660 kWh. "Namun, kebutuhan strum dipastikan terus meningkat seiring dengan makin berkembangnya wisata di Pulau seluas 100 hektare (ha) ini," katanya kepada KONTAN, Rabu (21/12).Proses konstruksi jaringan diperkirakan akan selesai pada September 2012. Rencananya kata dia apabila jaringan kabel bawah laut ini sudah terhubung, beberapa pembangkit diesel (menggunakan solar) di pulau ini akan dimatikan sehingga bisa memberikan efisiensi bagi PLN. "Total efisiensi mencapai Rp 2,7 miliar per bulan,” ujar Dadan.Ngurah Adnyana, Direktur Operasi PLN Jawa-Bali menambahkan tahun 2012, PLN juga berencana akan mengembangkan pembangkit listrik dengan menggunakan minyak dari pohon jarak. "Itu akan kita kembangkan, tahap awal kita bikin pilot project-nya di Pulau Nusa Lembangan," ujar Adnyana.Adnyana mengatakan, saat ini PLN sudah menggalakkan petani di Pulau Nusa Lembangan untuk menanam pohon jarak. PLN juga sudah bekerjasama dengan suatu perusahaan yang mengolah buah pohon jarak menjadi minyak nantinya.Sayangnya, baik Adbyana maupun Dadan masih merahasiakan harga beli jarak dari petani. "Harga belum kita putuskan karena masih negosiasi, tapi kita akan membeli dari petani setempat," ujar Dadan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Rizki Caturini