JAKARTA. PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) kini tengah menyiapkan proyek pembangunan terminal mini gas alam cair atau liquefied natural gas (LNG) di sejumlah wilayah. Pengembangan itu dimulai setelah perusahaan plat merah tersebut mendapat kepastian alokasi LNG dari Tangguh, Papua. Suryadi Mardjoeki, Head of Gas and Oil Division PT PLN mengatakan, pembangunan infrastruktur tersebut dilakukan untuk menekan tingginya biaya listrik di Indonesia Timur khususnya di pulau-pulau kecil yang masih menggunakan pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD). "Total penggunaan bahan bakar minyak (BBM) di sana masih tinggi, sekitar 3 juta kiloliter (kl) per tahun," kata Suryadi kepada KONTAN, Senin (20/10). PLN dan BP Tangguh telah meneken penandatangan jual beli gas (PJBG) dari kilang LNG Tangguh untuk jangka waktu 19 tahun pada akhir pekan lalu. Perusahaan tersebut akan memperoleh pasokan gas alam cair total sebanyak 400 kargo.
PLN bangun kilang mini LNG di daerah
JAKARTA. PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) kini tengah menyiapkan proyek pembangunan terminal mini gas alam cair atau liquefied natural gas (LNG) di sejumlah wilayah. Pengembangan itu dimulai setelah perusahaan plat merah tersebut mendapat kepastian alokasi LNG dari Tangguh, Papua. Suryadi Mardjoeki, Head of Gas and Oil Division PT PLN mengatakan, pembangunan infrastruktur tersebut dilakukan untuk menekan tingginya biaya listrik di Indonesia Timur khususnya di pulau-pulau kecil yang masih menggunakan pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD). "Total penggunaan bahan bakar minyak (BBM) di sana masih tinggi, sekitar 3 juta kiloliter (kl) per tahun," kata Suryadi kepada KONTAN, Senin (20/10). PLN dan BP Tangguh telah meneken penandatangan jual beli gas (PJBG) dari kilang LNG Tangguh untuk jangka waktu 19 tahun pada akhir pekan lalu. Perusahaan tersebut akan memperoleh pasokan gas alam cair total sebanyak 400 kargo.