JAKARTA. PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) saat ini sedang mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dengan menggunakan sistem peaker. Sistem peaker ini adalah, pembangkit yang berjalan saat permintaan listrik sedang tinggi. Dengan menggunakan sistem ini, PLN mengklaim bisa menekan pemakaian Bahan Bakar Minyak (BBM) pada pembangkit listrik. Nasri Sebayang, Direktur Konstruksi PT PLN mengatakan, pembangunan PLTA sistem peaker akan dimulai untuk proyek PLTA Pump Storage Cisokan dengan kapasitas 1.040 megawatt (MW). Selain itu, PLN kini sedang mengkaji pembangunan PLTA Pump Storage di Sumatera berkapasitas 500 MW serta di Jawa Timur dengan kapasitas 800 MW. ”Intinya PLN menyambut baik pengembangan PLTA Peaker, terlebih ada partisipasi dari swasta untuk mewujudkannya," ujar Nasri dalam siaran persnya, Jumat (31/8).
PLN bangun PLTA dengan sistem peaker
JAKARTA. PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) saat ini sedang mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dengan menggunakan sistem peaker. Sistem peaker ini adalah, pembangkit yang berjalan saat permintaan listrik sedang tinggi. Dengan menggunakan sistem ini, PLN mengklaim bisa menekan pemakaian Bahan Bakar Minyak (BBM) pada pembangkit listrik. Nasri Sebayang, Direktur Konstruksi PT PLN mengatakan, pembangunan PLTA sistem peaker akan dimulai untuk proyek PLTA Pump Storage Cisokan dengan kapasitas 1.040 megawatt (MW). Selain itu, PLN kini sedang mengkaji pembangunan PLTA Pump Storage di Sumatera berkapasitas 500 MW serta di Jawa Timur dengan kapasitas 800 MW. ”Intinya PLN menyambut baik pengembangan PLTA Peaker, terlebih ada partisipasi dari swasta untuk mewujudkannya," ujar Nasri dalam siaran persnya, Jumat (31/8).