JAKARTA. PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) membangun Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Wamena Papua. Untuk tahap pertama, PLN akan membangun PLTA berkapasitas 50 Megawatt.Pembangunan PLTA itu akan dilakukan tahun depan. Direktur Utama PLN Dahlan Iskan menjelaskan, proses pembangunan proyek PLTA tahap perta diperkirakan berlangsung selama lima sampai enam tahun. Setelah selesai, PLN akan kembali membangun PTLA tahap kedua dengan kapasitas produksi yang sama. PLTA tersebut menggunakan arus Sungai Baliem di Wamena. Biaya pembangunannya menghabiskan uang sebesar Rp 3 triliun.Menurut Dahlan, biaya pembangunan pembangkit listrik itu berasal dari kocek perusahaan. "Tahun pertama dari PLN sendiri sambil kami mengurus pendanaan berikutnya, karena untuk renewable energy pendanaannya terbuka," ujar Dahlan, Selasa (16/8).Dia bilang potensi sumber daya air di Papua perlu dimanfatkan sebagai sumber energi listrik karena akan jauh lebih efisien ketimbang menggunakan bahan bakar minyak yang di sana sangat mahal.PLN sendiri tengah menyelesaikan sejumlah proyek Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) dengan memanfatkan arus Sungai Walesi. Arus sungai ini akan menghasilkan pasokan listrik sebesar 12 Megawatt. "Akhir tahun 2012,Wamena sudah cukup listrik dan 100% dari air," ujarnya.Pembangunan pembangkit listrik ini untuk mengantisipasi kebutuhan listrik di masa depan. Dahlan memperkirakan, pada 2015 mendatang, kebutuhan listrik di daerah tersebut akan mencapai 12 Megawatt hingga 13 Megawatt. Saat ini, kebutuhan listrik di Wamena sekitar 7 Megawatt. Sedangkan, pasokan listrik saat ini berasal dari pembangkit tenaga diesel berbasiskan bahan bakar minyak berkapasitas 5 Megawatt. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
PLN bangun PLTA senilai Rp 3 triliun di Wamena
JAKARTA. PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) membangun Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Wamena Papua. Untuk tahap pertama, PLN akan membangun PLTA berkapasitas 50 Megawatt.Pembangunan PLTA itu akan dilakukan tahun depan. Direktur Utama PLN Dahlan Iskan menjelaskan, proses pembangunan proyek PLTA tahap perta diperkirakan berlangsung selama lima sampai enam tahun. Setelah selesai, PLN akan kembali membangun PTLA tahap kedua dengan kapasitas produksi yang sama. PLTA tersebut menggunakan arus Sungai Baliem di Wamena. Biaya pembangunannya menghabiskan uang sebesar Rp 3 triliun.Menurut Dahlan, biaya pembangunan pembangkit listrik itu berasal dari kocek perusahaan. "Tahun pertama dari PLN sendiri sambil kami mengurus pendanaan berikutnya, karena untuk renewable energy pendanaannya terbuka," ujar Dahlan, Selasa (16/8).Dia bilang potensi sumber daya air di Papua perlu dimanfatkan sebagai sumber energi listrik karena akan jauh lebih efisien ketimbang menggunakan bahan bakar minyak yang di sana sangat mahal.PLN sendiri tengah menyelesaikan sejumlah proyek Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) dengan memanfatkan arus Sungai Walesi. Arus sungai ini akan menghasilkan pasokan listrik sebesar 12 Megawatt. "Akhir tahun 2012,Wamena sudah cukup listrik dan 100% dari air," ujarnya.Pembangunan pembangkit listrik ini untuk mengantisipasi kebutuhan listrik di masa depan. Dahlan memperkirakan, pada 2015 mendatang, kebutuhan listrik di daerah tersebut akan mencapai 12 Megawatt hingga 13 Megawatt. Saat ini, kebutuhan listrik di Wamena sekitar 7 Megawatt. Sedangkan, pasokan listrik saat ini berasal dari pembangkit tenaga diesel berbasiskan bahan bakar minyak berkapasitas 5 Megawatt. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News