PLN bangun PLTU di Jawa Tengah senilai US$ 3 miliar



JAKARTA. PT PLN (Persero) akan mendirikan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di Jawa Tengah (Jateng). Pembangunan PLTU ini akan memakan biaya hingga US$ 3 miliar.Pembangunan PLTU Jawa Tengah ini berdasarkan Peraturan Presiden (perpres) No. 78 tahun 2010 dan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 260/ PMK.011/2010 tentang petunjuk pelaksanaan petunjuk pelaksanaan penjaminan infrastruktur dalam proyek kerja sama pemerintah dengan badan usaha.“Perpres dan PMK itulah yang memungkinkan pihak PLN untuk memberi keyakinan kepada investor agar dapat berinvestasi didalam PLTU Jawa Tengah”, ungkap Direktur Bisnis dan Management Resiko PLN, Murtaqin Syamsudin, Senin, (17/1).Proyek PLTU Jawa Tengah ini berkapasitas 2X1000 Megawatt (MW). ”PLTU Jateng dicanangkan pertama kali sebagai proyek Kerjasama Pemerintah Swasta (KPS),” akunya.Untuk mewujudkan itu semua PLN berencana menggandeng pihak swasta dalam membangun proyek tersebut. “Keterbatasan kemampuan PLN dalam berinvestasi di sektor di sektor kelistrikan membuat partisipasi swasta di sektor kelitstrikan sangat diperlukan,” ucapnya.PLTU Jawa Tengah akan dikembangkan oleh pengembang listrik swasta atau Independent Power Producer (IPP) yang akan bertanggung jawab terhadap pembiayaan pembangunan proyek ini.Agar Investor merasa aman dan tertarik berinvestasi, PLN bekerja sama dengan Penjaminan Infrstruktur Indonesia (PII) untuk meyakinkan investor yang akan menanamkan sahamnya di PLTU Jawa Tengah.Direktur Utama PT. Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero) Sinthya Roesly menuturkan, pihaknya akan menjamin para investor yang akan berinvestasi di PLTU Jateng. “ PII akan menjamin resiko pembayaran dan juga risiko terminasi," katanya.PII menyediakan dana sekitar Rp. 30 triliun sebagai penjaminan kepada para investor jika proyek itu tidak berhasil. Selain Jateng, pembangunan pembangkit listrik bakal berlanjut di Sumatera Selatan dengan kapasitas 600 MW dan di Kalimantan Timur dengan kapasitas 150MW.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Rizki Caturini