DENPASAR. PT PLN (Persero) dengan PT Geothermal Energy (PGE) mendatangani perjanjian jual beli uap panas bumi untuk empat pembangkit milik PLN yang berlokasi di Sulawesi Utara, Bengkulu dan Jambi, Senin (26/4). Ke empat pembangkit tersebut adalah Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Lahendong Unit 4 (1x20 mw), PLTP Kotamobagu (4x20 mw), PLTP Hululais (2x55 mw) dan PLTP Sungai Penuh (2x55 mw). Total kapasitas untuk keempat PLTP tersebut sebanyak 320 mw.Rencananya, perusahaan setrum plat merah itu akan membeli uap dari eksploitasi lapangan uap milik wilayah kerja pertambangan (wkp) yang dikelola oleh PGE. "PLN berkomitmen untuk mengembangkan pembangkit listrik menggunakan sumber energi terbarukan yang ramah lingkungan," kata Direktur Utama PLN, Dahlan Iskan.Sementara itu, Direktur Perencanaan Teknologi PLN, Nasri Sebayang menyatakan, harga jual beli uap tersebut adalah US$ 4,3 sen per Kwh atau setara dengan Rp 319 per Kwh dengan ekskalasi harga 2% pertahun. PLN akan mendapatkan pasokan uap yang dapat digunakan sebagai energi listrik selama kurang lebih 30 tahun. Untuk investasinya sendiri, Nasri mengaku keempat proyek itu menghabiskan dana sebesar US$ 450 juta.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
PLN Beli Panas Bumi dari PGE untuk Empat Pembangkit Senilai US$ 450 Juta
DENPASAR. PT PLN (Persero) dengan PT Geothermal Energy (PGE) mendatangani perjanjian jual beli uap panas bumi untuk empat pembangkit milik PLN yang berlokasi di Sulawesi Utara, Bengkulu dan Jambi, Senin (26/4). Ke empat pembangkit tersebut adalah Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Lahendong Unit 4 (1x20 mw), PLTP Kotamobagu (4x20 mw), PLTP Hululais (2x55 mw) dan PLTP Sungai Penuh (2x55 mw). Total kapasitas untuk keempat PLTP tersebut sebanyak 320 mw.Rencananya, perusahaan setrum plat merah itu akan membeli uap dari eksploitasi lapangan uap milik wilayah kerja pertambangan (wkp) yang dikelola oleh PGE. "PLN berkomitmen untuk mengembangkan pembangkit listrik menggunakan sumber energi terbarukan yang ramah lingkungan," kata Direktur Utama PLN, Dahlan Iskan.Sementara itu, Direktur Perencanaan Teknologi PLN, Nasri Sebayang menyatakan, harga jual beli uap tersebut adalah US$ 4,3 sen per Kwh atau setara dengan Rp 319 per Kwh dengan ekskalasi harga 2% pertahun. PLN akan mendapatkan pasokan uap yang dapat digunakan sebagai energi listrik selama kurang lebih 30 tahun. Untuk investasinya sendiri, Nasri mengaku keempat proyek itu menghabiskan dana sebesar US$ 450 juta.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News