JAKARTA. PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) menggelar tender engineering, procurement and construction (EPC) untuk pembangkit listrik tenaga gas (PLTG) di Gorontalo. Pembangkit yang memiliki kapasitas total 100 Megawatt (MW) itu dirancang bisa menggunakan dua bahan bakar, yaitu gas dan Bahan Bakar Minyak (BBM). Kepala Divisi Bahan Bakar Minyak (BBM) Dan Gas PLN Soerjadi Mardjuki bilang, sebenarnya, PLN hanya ingin membangun PLTG saja di Gorontalo. Tetapi, lantaran pasokan gas belum pasti, pembangkit itu juga bisa memakai solar. "Proyek ini untuk mengatasi kekurangan pasokan listrik," ujar dia ke KONTAN, Minggu (22/2). Selain melakukan pekerjaan EPC untuk PLTG, pemenang tender juga harus menyediakan vessel dan storage atau penyimpanan LNG dan fasilitas regasifikasi. Pasalnya, kebutuhan gas sebanyak 10 mmscfd untuk PLTG Gorontalo akan diambil dari kilang LNG Sengkang. "Namun, jika LNG Sengkang belum siap akan diambil dari kilang LNG Bontang," urai Soerjadi.
PLN buka tender PLTG di Gorontalo 100 MW
JAKARTA. PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) menggelar tender engineering, procurement and construction (EPC) untuk pembangkit listrik tenaga gas (PLTG) di Gorontalo. Pembangkit yang memiliki kapasitas total 100 Megawatt (MW) itu dirancang bisa menggunakan dua bahan bakar, yaitu gas dan Bahan Bakar Minyak (BBM). Kepala Divisi Bahan Bakar Minyak (BBM) Dan Gas PLN Soerjadi Mardjuki bilang, sebenarnya, PLN hanya ingin membangun PLTG saja di Gorontalo. Tetapi, lantaran pasokan gas belum pasti, pembangkit itu juga bisa memakai solar. "Proyek ini untuk mengatasi kekurangan pasokan listrik," ujar dia ke KONTAN, Minggu (22/2). Selain melakukan pekerjaan EPC untuk PLTG, pemenang tender juga harus menyediakan vessel dan storage atau penyimpanan LNG dan fasilitas regasifikasi. Pasalnya, kebutuhan gas sebanyak 10 mmscfd untuk PLTG Gorontalo akan diambil dari kilang LNG Sengkang. "Namun, jika LNG Sengkang belum siap akan diambil dari kilang LNG Bontang," urai Soerjadi.