JAKARTA. PT Perusahaan Listrik Nasional (PLN) membutuhkan dana sekitar Rp 120 triliun untuk merealisasikan proyek pembangkit listrik 10.000 megawatt ( MW) dalam jangka waktu lima tahun. Direktur Utama PLN, Sofyan Basir, mengatakan, tahun ini PLN baru mengantongi dana Rp 50 triliun. Ia mengklaim sudah ada lima bank kreditur asing yang ingin meminjamkan dananya. Kelima kreditur tersebut, antara lain World Bank, ADB, JAICA dan Kreditanstalt fur Wiederaufbau (KfW). “Kelima kreditur itu mau meminjamkan dananya dan PLN cukup dipercaya,” kata Sofyan di Pusdiklat Ketenagalistrikan Energi Baru Terbarukan, Selasa (13/1).
PLN butuh Rp 120 T untuk pembangkit 10.000 MW
JAKARTA. PT Perusahaan Listrik Nasional (PLN) membutuhkan dana sekitar Rp 120 triliun untuk merealisasikan proyek pembangkit listrik 10.000 megawatt ( MW) dalam jangka waktu lima tahun. Direktur Utama PLN, Sofyan Basir, mengatakan, tahun ini PLN baru mengantongi dana Rp 50 triliun. Ia mengklaim sudah ada lima bank kreditur asing yang ingin meminjamkan dananya. Kelima kreditur tersebut, antara lain World Bank, ADB, JAICA dan Kreditanstalt fur Wiederaufbau (KfW). “Kelima kreditur itu mau meminjamkan dananya dan PLN cukup dipercaya,” kata Sofyan di Pusdiklat Ketenagalistrikan Energi Baru Terbarukan, Selasa (13/1).