PLN: CNG Marine sudah tahap konstruksi



JAKARTA. Proyek pembangunan gas alam terkompresi alias Compressed Natural Gas (CNG) Marine Gresik– Lombok dipastikan akan beroperasi pada awal 2016. Setelah beroperasi, proyek ini akan memasok pembangkit-pembangkit listrik di Lombok, yang tidak lagi menggunakan bahan bakar minyak (BBM).

Asal tahu saja, selain mencakup pengadaan kapal pengangkut, proyek CNG Marine juga melibatkan pembangunan Mother Stasiun CNG di Gresik dan Daughter Station CNG di Lombok. Adapun investasi proyek ini sebesar US$ 140 juta. Nantinya CNG itu akan mengalirkan gas ke ke Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan  Uap (PLTU) Lombok berkapasitas 100 Megawatt (MW).

Adalah PT Enviromate Technology International (ETI), yang bertugas membangun rekayasa, konstruksi pengadaan alias engineering, procurement and construction (EPC) untuk Mother Station di Gresik dan EPC untuk Daughter Station CNG di Lombok. Selain PT ETI, pemenang tender lainnya adalah CIMC Enric, perusahaan asal China yang membuat kapal.


Kepala Divisi Gas dan BBM PLN, Suryadi Mardjoeki mengatakan, CNG Marine Gresik-Lombok akan mengalirkan gas sebanyak 20 million standard cubic feet per day (mmscfd) ke pembangkit listrik di Lombok. Saat ini PLN melakukan konstruksi untuk proyek infrastruktur stasiun CNG di Gresik maupun Lombok. "Untuk pembangunan kapal CNG akan selesai pada 2016 mendatang," ungkap dia, Jumat (3/10).

CNG, menurut dia, digunakan untuk menggantikan BBM, serta menghadapi kendala tak tersedianya pasokan gas pipa di sekitar lokasi pembangkit. "Kenapa kami pilih Lombok? Saat ini, Lombok tidak memiliki gas pipa yang bisa dihubungkan sehingga kita memakai CNG Marine. Lagi pula Lombok masih menggunakan bahan bakar minyak (BBM)," ujar dia. Dengan menggunakan CNG, PLN mengklaim bisa menghemat Rp 200 miliar per tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto