PLN dan Pertamina Berlomba Garap Ekosistem Kendaraan Hidrogen



KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Dua Badan Usaha Milik Negara (BUMN) energi yakni PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan PT Pertamina berlomba-lomba menggarap ekosistem kendaraan hidrogen.

Dalam Strategi Hidrogen Nasional, pemerintah menargetkan pemanfaatan hidrogen hijau untuk sektor transportasi dapat dimulai pada 2031 mendatang.

Demi mendukung target ini, PLN dan Pertamina pun mengambil langkah untuk mendorong ekosistem kendaraan berbasis hidrogen dengan membangun stasiun pengisian bahan bakar hidrogen.


Baca Juga: Toyota Sediakan 40 Unit Kendaraan Hidrogen untuk Pertamina

Melalui subholding PLN Indonesia Power, PLN segera mengoperasikan Stasiun Pengisian Hidrogen atau Hydrogen Refueling Station (HRS) pertama di Indonesia yang berlokasi di Senayan, Jakarta. Progress pembangunan HRS tersebut kini telah mencapai 98 persen dan ditargetkan selesai pada Februari 2024. Langkah agresif ini melanjutkan pemanfaatan hasil produksi hidrogen hijau dari 21 Green Hydrogen Plant yang telah dioperasikan perseroan sejak November 2023.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN bersama pemerintah terus mengambil langkah-langkah strategis dalam transisi energi. Salah satunya melalui pemanfaatan hidrogen hijau sebagai energi alternatif ramah lingkungan pengganti Bahan Bakar Minyak (BBM). Langkah ini juga menjadi bagian dari upaya mereduksi emisi karbon di sektor transportasi.

"Ini menjadi bukti, we walk the talk bahwa komitmen ini kami wujudkan dalam bentuk nyata. Tidak hanya infrastruktur pengisian daya kendaraan listrik, kami juga siap menghadirkan Hydrogen Refueling Station pertama di Indonesia sebagai opsi energi yang ramah lingkungan bagi kendaraan," ucap Darmawan dalam siaran pers, Selasa (16/1) 

HRS yang hampir rampung ini siap melayani segala jenis kendaraan berbasis hidrogen dari kendaraan pribadi, kendaraan umum, hingga kendaraan berat. Karena pada pembangunan tahap pertama ini, HRS Senayan telah dilengkapi dengan HRS 150 bar, 300 bar dan secara bertahap akan dinaikkan hingga 700 bar. 

PLN juga sedang membuat inovasi kendaraan listrik berbasis hidrogen yang akan dipamerkan saat peresmian HRS Senayan. Kendaraan besutan milik Subholding PLN Nusantara Power tersebut berbasis tekanan 150 bar.

"Pengembangan rantai pasok hidrogen hijau ini sekaligus memperkuat ketahanan energi nasional. Artinya, kita beralih dari BBM yang mayoritas berbasis pada impor ke green hydrogen yang diproduksi domestik di dalam negeri," tambahnya.

Sementara itu, Pertamina baru saja melakukan groundbreaking Pertamina Hydrogen Refueling Station di Area SPBU Daan Mogot, Jakarta pada Rabu (17/1).

Dalam mendorong ekosistem kendaraan hidrogen, Pertamina menggandeng PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) untuk penyediaan 40 unit mobil hidrogen.

Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengungkapkan, pihaknya memiliki ekosistem yang lengkap dari hulu hingga hilir dalam mendorong ekosistem hidrogen.

Baca Juga: Ahok Minta Mobil Dinas hingga Truk Operasional Pertamina Pakai Hidrogen

"Pertamina paling lengkap termasuk kapal pengangkut, hingga terminal BBM. Sata yakin hidrogen bisa dibangun," kata Ahok dalam Groundbreaking Hydrogen Refueling Station di Jakarta, Rabu (17/1).

Optimisme serupa disampaikan Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati yang menilai pemanfaatan hidrogen untuk sektor transportasi perlu dilakukan untuk mendukung target Net Zero Emission (NZE) pada 2060.

"Pencapaian NZE harus dilakukan dengan multiple pathway. Banyak opsi yang kita berikan ke masyarakat. Sudah ada kendaraan listrik, bioenergi nah sekarang hudrogen," ujar Nicke.

SPBH milik Pertamina ditargetkan siap beroperasi komersil dalam enam bulan mendatang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .