PLN dan Pertamina Hulu Rokan teken perjanjian jual beli listrik dan uap Blok Rokan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan Pertamina Hulu Rokan (PHR) telah menandatangani Surat Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik dan Uap (SPJBTLU) pada Senin (1/2).

Dengan ditandatanganinya SPJBTL ini maka secara resmi pasokan listrik dan uap untuk wilayah kerja Rokan akan dilayani oleh PLN.

Penandatanganan dilakukan secara daring oleh General Manager PLN Unit Induk Wilayah Riau dan Kepulauan Riau, Dispriansyah bersama Presiden Direktur Pertamina Hulu Rokan, Yudantoro serta disaksikan oleh Kepala Divisi Pengelolaan Aset SKK Migas, Achmad Riad, Direktur Bisnis Regional Sumatera dan Kalimantan PLN, Wiluyo Kusdwiharto dan CEO Pertamina Hulu Energi, Budiman Parhusip.


“Semoga kerja sama ini dapat memberikan kebaikan bagi kita semua. Wilayah Kerja Rokan adalah salah satu penghasil minyak terbesar di Indonesia, kita buktikan bahwa anak bangsa dapat memberikan yang terbaik bagi negara,” tutur Kepala Divisi Pengelolaan Aset SKK Migas, Achmad Riad dalam keterangan resmi, Senin (1/2).

Baca Juga: ​Skema klaim token listrik gratis dan diskon 50% Februari 2021 beda, ini caranya

Sementara itu, Direktur Bisnis Regional Sumatera dan Kalimantan PLN, Wiluyo Kusdwiharto berharap dengan penandatanganan perjanjian ini diharapkan dapat menciptakan kerja sama yang baik antara PLN dengan Pertamina Hulu Rokan. Kedua belah pihak diharapkan saling berkomitmen satu dengan yang lain.

“Dengan penandatanganan ini secara otomatis PLN akan listrik blok Rokan. PLN berkomitmen menjamin pasokan listrik dan uap untuk Wilayah Kerja Rokan secara andal dan berkualitas sesuai spesifikasi yang dibutuhkan. Sementara Pertamina Hulu Rokan juga berkomitmen untuk selalu menjadikan PLN sebagai rekan kerja dalam hal penyediaan listrik dan uap,” ucap Wiluyo.

Wilayah Kerja Rokan akan dikelola oleh Pertamina Hulu Rokan pada 9 Agustus 2021 mendatang. Dalam perjanjian ini, masa layanan PLN dibagi menjadi dua, yaitu Masa Transisi hanya selama tiga tahun yang dimulai dari 9 Agustus 2021 sampai dengan 8 Agustus 2024.

Pada masa transisi ini, PLN akan mengelola pembangkit listrik eksisting yang saat ini telah melistriki wilayah kerja Rokan.

Sementara Layanan Permanen akan diberikan mulai tanggal 8 Agustus 2024 yaitu dengan menginterkoneksikan sistem pada Wilayah Kerja Rokan dengan Sistem Kelistrikan Sumatera dengan kapasitas sebesar 400 MW.

Masa transisi 3 tahun akan dioptimalkan PLN dengan melakukan pembangunan interkoneksi sistem Sumatera untuk menggantikan pasokan transisi dan meningkatkan kapasitas pasokan ke Pertamina Hulu Rokan. Pada tahun 2024 diperkirakan cadangan daya sistem Sumatera sebesar 3.811 MW atau 46,1 persen, sehingga dipastikan siap memenuhi kebutuhan listrik Wilayah Kerja Rokan.

Baca Juga: Arifin Tasrif lantik 31 pejabat tinggi pratama Kementerian ESDM

“Pasokan listrik dan uap sangat diperlukan dalam operasi wilayah Rokan sehingga dapat melanjutkan produksi minyak dan gas dan ketersediaan energi dapat berjalan dengan baik bagi masyarakat Indonesia,” terang CEO Pertamina Hulu Energi, Budiman Parhusip.

Dirinya berharap, kerja sama antara PLN dan Pertamina ini dapat berlanjut tidak hanya pada wilayah kerja Rokan namun pada program strategis lainnya.

Sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di bidang ketenagalistrikan, PLN berkomitmen memenuhi kebutuhan listrik di seluruh tanah air guna menggerakkan roda perekonomian bangsa dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. PLN juga senantiasa menyambut baik tiap sinergitas, baik dengan BUMN, swasta maupun lembaga lain.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto