KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) bekerja sama dengan Pupuk Indonesia untuk pembangunan
green industry cluster (GIC) sebagai upaya mendukung transisi energi. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan bahwa PLN telah berkomitmen mengurangi emisi dari sektor kelistrikan untuk mendukung pencapaian target
Net Zero Emission (NZE) pada 2060, melalui proses transisi energi. "Transisi energi merupakan kunci kita untuk mengejar target
Net Zero Emission pada 2060," kata Darmawan dalam siaran pers, Kamis (20/10).
Baca Juga: Potensi EBT Sangat Besar, Indonesia Punya Peluang Ekspor Listrik ke Negara Tetangga Menurut Darmawan diperlukan kerja sama berbagai pihak untuk mendukung transisi energi bersih di Indonesia dan mencapai target tersebut. Pasalnya, dampak perubahan iklim luas tidak hanya pada lingkungan tetapi juga ekonomi. "Sebab itu transisi energi untuk mengurangi emisi dan mengatasi krisis iklim menjadi langkah penting yang perlu diusung bersama-sama," lanjut Darmawan. Dalam kerjasama ini nantinya di area kawasan industri seluas 120 hektare akan dibangun
new blue amonia plant dengan kapasitas 2.500 metric tons per day (MTPD) pada 2030. Fasilitas tersebut akan dilengkapi dengan
carbon capture facility dan CO2
compressor station. Pada tahap berikutnya, mulai tahun 2040 akan dibangun New Green Ammonia Plant dengan kapasitas 2.500 MTPD. Fasilitas tersebut terdiri dari
electrolyzer untuk menghasilkan
green hydrogen,
ammonia synthesis plant dan fasilitas utilisasi.
Baca Juga: Menperin Dukung Industri Tingkatkan Kerja Sama Transformasi Energi Berkelanjutan Green Industry Cluster di Iskandar Muda Industrial Area (IMIA)
Special Economic Zone (SEZ) Arun Lhokseumawe ini merupakan salah satu dari tiga program
Business Matching guna mengimplementasikan
Green Energy Program.
Program tersebut dalam rangka dukungan terhadap program dekarbonisasi pemerintah, melalui sebuah konsep industri hijau. Terdapat beberapa inisiatif yang akan diimplementasikan, antara lain adalah konsep ekonomi sirkular dengan mengoptimasi penggunaan sumber daya, peningkatan rantai nilai, dan juga minimalisasi volume sampah. PLN juga akan berperan untuk memastikan bahwa IMIA tersuplai oleh kualitas tenaga listrik yang andal dan hijau melalui pengadaan
Renewable Energy Certificate (REC) untuk jangka pendek, serta pembangkit bertenagakan energi terbarukan untuk jangka panjang. GIC di IMIA ini membuka kesempatan investasi bagi pelaku industri untuk manufaktur produk rendah karbon. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .